Ahad 05 May 2019 14:38 WIB

Palestina Kecam Serangan Israel Terhadap Kantor Berita Turki

Palestina menilai agar serangan Israel tak terdokumentasi oleh media.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Gita Amanda
Kantor berita Anadolu Agency
Foto: Anadolu Agency
Kantor berita Anadolu Agency

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Palestina mengecam serangan udara Israel yang menargetkan kantor berita Turki, Anadolu Agency, di Jalur Gaza pada Sabtu (4/5) lalu. Ia menilai aksi itu sengaja dilakukan agar serangan Israel tak terdokumentasi oleh media.

“Penargetan kantor Anadolu Agency adalah upaya untuk menghilangkan saksi dan mempersiapkan pembantaian Israel terhadap Gaza,” ujar juru bicara Pemerintah Palestina Ibrahim Melhem kepada Anadolu Agency.

Baca Juga

Kecaman terhadap Israel juga datang dari kantor-kantor berita dan kelompok advokasi di sejumlah negara. The Association of the Balkan News Agencies-Southeast Europe (ABNE-SE) menyebut serangan terhadap kantor Anadolu Agency merupakan serangan terhadap kebebasan pers. “Saya ingin menyampaikan dukungan saya kepada Direktur Jenderal Anadolu Agency Senol Kazanci terkait serangan ini,” ujar Sekretaris Jenderal ABNA-SE Michalis Psilos.

Media Review Network (MRN), sebuah kelompok advokasi yang berbasis di Johannesburg, Afrika Selatan, turut mengutuk serangan udara Israel yang membidik kantor Anadolu Agency. Menurut MRN, hal itu merupakan upaya yang diperhitungkan untuk mencegah Anadolu melaporkan kejahatan perang Israel. “MRN mengutuk dalam istilah terkuat serangan rudal biadab Israel terhadap institusi media terkemuka  di Gaza,” ujar anggota eksekutif MRN Iqbal Jassat.

Jassat menilai serangan terhadap kantor berita bukan hanya tindakan pengecut, tapi juga sebuah upaya untuk menghabisi para jurnalis. “Kami menyerukan aktivis kebebasan media dan lembaga swadaya masyarakat untuk memastikan bahwa kampanye untuk mempertahankan kebebasan pers dan integritas jurnalis terus berlanjut,” ucapnya.

Pada Sabtu lalu, kantor Anadolu Agency di Gaza terhantam rudal pesawat tempur Israel. Menurut laporan koresponden mereka, tak ada korban luka atau tewas akibat serangan tersebut. Namun Pemerintah Turki mengutuk keras serangan brutal itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement