Selasa 30 Apr 2019 12:33 WIB

1,2 Juta Warga Irak Mengungsi Akibat ISIS

Pengungsi Irak akibat ISIS akan dikembalikan ke rumah dalam satu tahun.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nur Aini
Warga Irak merayakan kemenangan militer yang berhasil mengalahkan ISIS di Tahrir Square, Baghdad, Irak, Ahad (10/12).
Foto: AP Photo/Karim Kadim
Warga Irak merayakan kemenangan militer yang berhasil mengalahkan ISIS di Tahrir Square, Baghdad, Irak, Ahad (10/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Setidaknya 1,2 juta warga Irak mengungsi di kota-kota dan kamp-kamp di bagian utara dan barat negara itu. Hal itu disampaikan pemerintah Irak pada Senin (29/4) waktu setempat.

Dilansir dari kantor berita Turki, Anadolu Agency, Selasa (30/4), Wakil Menteri Luar Negeri Migrasi dan Pemindahan Jassem al-Attiya, menuturkan ada sekitar 500 ribu orang terlantar berada di kamp-kamp pengungsian di seluruh negeri dan 700 ribu orang masih terlantar di kota-kota.

Baca Juga

Al-Attiya mengatakan lembaganya terus berkoordinasi dengan Persatuan Bangsa-Bangsa, dan meluncurkan pada Senin kemarin terkait rencana pengembalian pengungsi ke rumah mereka dalam tenggat waktu satu tahun. Rencana tersebut sebagai upaya untuk menemukan solusi untuk masalah yang menghambat pengungsi untuk kembali ke rumah mereka, menurut al-Attya.

Lebih dari 5 juta warga Irak terpaksa mengungsi dari distrik di provinsi Nineveh, Kirkuk, Saladin, Anbar, Diyala, serta beberapa bagian dari Babil dan pinggiran Baghdad setelah para teroris ISIS yang memproklamirkan dirinya menguasai sebagian besar Irak utara dan barat di Irak. Setelah para pejabat di Baghdad menyatakan bahwa kehadiran militer kelompok teror di Irak telah dibubarkan seusai operasi yang didukung oleh koalisi pimpinan AS pada Desember 2017, banyak yang kembali ke rumah. Tetapi, beberapa dari mereka masih tidak dapat kembali ke lingkungan mereka karena kehancuran rumah mereka.

Selama melakukan perlawanan terhadap ISIS, Irak menghadapi kurangnya infrastruktur dan layanan dasar dan ketidakstabilan situasi keamanan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement