Kamis 09 May 2019 10:44 WIB

Seniman Gaza Desak Penyanyi Eurovision Boikot Israel

Seniman menyebut Israel menggunakan ajang itu untuk melanggengkan penindasan.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Israel akan menjadi tuan rumah ajang menyanyi Eurovision Song Contest setelah penyanyi Netta yang mewakili Israel memenangkan kompetisi itu pada 2018.
Foto: Reuters/Pedro Nunes
Israel akan menjadi tuan rumah ajang menyanyi Eurovision Song Contest setelah penyanyi Netta yang mewakili Israel memenangkan kompetisi itu pada 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Seniman Palestina meminta kontestan ajang menyanyi Eurovision memboikot kompetisi musik internasional tersebut yang akan digelar di Israel pekan depan. Asosiasi Seniman Palestina mengatakan Israel menggunakan acara itu untuk melanggengkan penindasan, mempromosikan ketidakadilan atau menghapus rezim apartheid yang brutal.

Asosiasi tersebut memiliki markas di Jalur Gaza. Para seniman menyatakan pembunuhan lebih dari 60 warga Palestina selama protes di Gaza di sepanjang pagar Israel pada 14 Mei tahun lalu, di hari yang sama Israel memenangkan Eurovision. Asosiasi itu mengadakan aksi duduk di luar kantor Gaza UE dan menulis surat protes.

Baca Juga

Pada 17 April, musisi Roger Waters menulis surat terbuka kepada Madonna di The Guardian. Ia mendesak Madonna membatalkan penampilannya di Eurovision tahun ini.

"Tampil di Israel adalah pertunjukan yang menggiurkan, tetapi jika melakukannya berarti menormalkan pekerjaan, apartheid, pembersihan etnis, penahanan anak-anak, pembantaian demonstran yang tidak bersenjata, dan semua hal buruk," tulis Waters, dilansir di Aljazirah, Kamis (8/5).

Tokoh budaya Inggris, termasuk Vivienne Westwood, Peter Gabriel, dan Mike Leigh juga menandatangani surat yang menyerukan stasiun televisi BBC membatalkan liputannya tentang Eurovision. Namun, BBC menjawab tetap mengambil bagian dalam acara tersebut karena Eurovision bukan acara politik

Pada 2005, lebih dari 200 organisasi masyarakat sipil Palestina membentuk Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS). Mengikuti model gerakan anti-apartheid Afrika Selatan, gerakan ini melakukan tekanan tanpa kekerasan terhadap Israel sampai mematuhi hukum internasional.

Sejak itu, banyak musisi yang mengikuti seruan untuk memboikot pertunjukan di Israel, termasuk Sinead O'Connor, Elvis Costello, Andy Irvine, Paul Brady, Roger Waters, dan Lorde. Pada Ahad lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza setelah terjadi eskalasi dua hari di mana pesawat tempur, dan kapal perang Israel menargetkan Gaza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement