Kamis 11 Apr 2019 13:55 WIB

Hilang di China, Pelajar WNI Ini Ditemukan tak Bernyawa

Pelajar asal Indonesia dilaporkan hilang sejak 4 April 2019

Mayat (ilustrasi)
Foto: www.pollsb.com
Mayat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Seorang pelajar asal Indonesia di China yang hilang selama lima hari akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Informasi yang dihimpun Antara dari berbagai sumber di China, Kamis (11/4), menyebutkan pelajar yang diketahui bernama Richard asal Medan, Sumatera Utara, itu hilang sejak 4 April 2019.

Kabar mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Suzhou, Provinsi Jiangsu, yang hilang kontak tersebut telah tersebar di media sosial Wechat. Lima hari kemudian barulah dapat informasi bahwa korban ditemukan meninggal di sekitar Sungai Xietang, Jiangsu.

Baca Juga

Sampai saat ini aparat kepolisian setempat masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab tewasnya mahasiswa asal Indonesia berusia 22 tahun itu.

Ketua Umum Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT) Fadlan Muzakki mengimbau warga negara Indonesia di China yang didominasi pelajar untuk berempati terhadap korban dengan tidak sembarangan menyebarkan informasi.

"Saya paham banyak pertanyaan dan rasa ingin tahu teman-teman sangat tinggi mengenai apa yang sedang terjadi pada teman kami. Kami apresiasi kepedulian teman-teman. Tapi mohon kiranya bijak dalam menyebarkan informasi-informasi yang tidak didapat dari sumbernya langsung," ujarnya melalui pesan singkat yang dikirimkan berantai melalui Wechat.

Ia juga meminta agar tidak menyebarkan berita, foto, dan cerita yang masih berupa asumsi semata. "Mari kita tunggu semua investigasi dan pemeriksaan selesai dan mari kita tunggu info resmi dari semua pihak agar informasi ini tidak simpang-siur dan menimbulkan kecemasan," ujarnya.

PPIT juga menyatakan siap membantu aparat kepolisian setempat dalam mengungkap kasus tersebut dengan memberikan informasi mengenai keseharian korban.

Sebelumnya telah ramai pesan berantai di Wechat yang menyebutkan bahwa sebagian anggota tubuh korban hilang saat ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Pesan berisi imbauan kewaspadaan yang ditulis dalam bahasa Inggris itu juga menyebutkan bahwa pada Desember 2018 seorang pelajar asal Rusia juga menjadi korban penculikan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement