Sabtu 01 Jun 2019 18:20 WIB

Dekat Dengan Pemerintah, Huawei Disebut tak Dapat Dipercaya

Trump melakukan pembatasan ekspor, khususnya penjualan teknologi kepada Huawei.

Rep: Puti Almas/ Red: Friska Yolanda
Trump blokir Huawei.
Foto: Republika.co.id
Trump blokir Huawei.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan perusahaan telekomunikasi Huawei memiliki kedekatan yang terlalu intensif dengan Pemerintah Cina. Hal itu menyebabkan sulit memberikan kepercayaan, secara khusus dalam situasi meningkatnya perang dagang antara Washington dan Beijing dalam beberapa waktu terakhir.

Hal ini dikatakan oleh Pelaksana Tugas Menteri Pertahanan AS Patrick Shanahan pada Sabtu (1/6). Dalam sebuah pernyataan, ia menilai bahwa kedekatan tersebut memiliki banyak risiko bagi keamanan banyak pihak, khususnya Negeri Paman Sam. 

Baca Juga

“Integrasi bisnis sipil dengan militer terlalu dekat. Cina memiliki kebijakan dan undang-undang nasional di mana data harus dibagikan. Ketika saya melihat situasi itu, terlalu banyak risiko dan Anda tak dapat mempercayai bahwa jaringan-jaringan itu akan dilindungi,” ujar Shanahan dilansir The National, Sabtu (1/6). 

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif untuk melarang operator telepon negara itu menggunakan teknologi asing, yang dianggap berbahaya. Ia menganggap hal itu dapat menimbulkan risiko bagi keamanan nasional Washington. 

Atas risiko keamanan tersebut, pembatasan ekspor, khususnya untuk menjual teknologi Amerika kepada Huawei akan dilakukan. Pemerintah AS juga mewajibkan Huawei mendapatkan izin terlebih dahulu untuk melakukan pembelian.

Departemen Perdagangan AS pada bulan lalu telah menempatkan Huawei dalam daftar entitas dengan alasan keamanan nasional. Langkah ini membuat perusahaan itu memiliki akses terbatas untuk mendapatkan komponen buatan AS untuk peralatan yang diperlukan. 

Kekhawatiran atas Huawei nampaknya meningkat seiring dengan perusahaan pembuat alat telekomunikasi itu yang mulai mendominasi secara global. Posisi perusahaan ini telah bersaing dengan produsen smarthone terkemuka dunia yaitu Samsung dan Apple. 

AS telah lama menyuarakan kecurigaan bahwa Huawei dikendalikan oleh Pemerintah Cina, yang dapat memberi ancaman secara global. Namun, tuduhan ini telah dibantah oleh perusahaan yang didirikan oleh Ren Zhengfei, seorang mantan tentara Cina itu. 

Huawei dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa pembatasan yang dilakukan Amerika akan menghambat pengenalan teknologi komunikasi untuk generasi berikutnya. Pihaknya juga bersedia untuk bekerja sama dengan Pemerintah AS untuk memastikan keamanan produk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement