Selasa 11 Jun 2019 18:04 WIB

Donald Trump Dituduh Terima Suap untuk Perang Lawan Iran

Sheik Irak diduga menyewa kamar di hotel Trump untuk mendesak perang AS lawan Iran.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Iran Hassan Rouhani.
Foto: AP
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Iran Hassan Rouhani.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Anggota Kongres dari partai Demokrat Alexandria Ocasio-Cortez mengatakan, Presiden Amerika Serikat (AS) disuap agar berperang dengan Iran. Hal tersebut dikatakannya dengan mengunggah kutipan tweet dari reporter Washington Post David Fahrenthold, Jumat lalu.

"Orang-orang kuat berusaha untuk menyuap Presiden ke dalam perang dengan Iran," kata Ocasio-Cortez seperti dilansir Haaretz, Selasa (11/6).

Baca Juga

David Fahrenthold membagikan artikel yang ditulisnya bersama mengenai "Seorang syekh kaya Irak mendesak pendekatan garis keras AS ke Iran dengan menghabiskan 26 malam di hotel Trump DC." Laporan dalam artikel tersebut memberikan detail soal Sheik Irak yang menyewa kamar yang sangat mahal di hotel DC Trump setelah mendesak pemerintahan Trump untuk mengambil tindakan keras terhadap Iran.

"BARU: Kami mendapat dokumen bocor yang merinci 1.200+ masa inap yang berbeda di @realDonaldTrump hotel. Inilah tamu yang tinggal paling lama: seorang syekh yang ingin menjadi presiden Irak, dan yang ingin AS menyerang Iran. Dia menghabiskan 26 malam di suite," tulis cicitan David Fahrenthold terhadap artikel tersebut.

Sementara, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif pada Senin kembali mengancam AS. Iran menyebut perang ekonomi yang diluncurkan oleh Washington untuk melawan Teheran.

Zarif mengatakan, bahwa AS tidak bisa berharap untuk tetap aman setelah meluncurkan perang ekonominya. Dia secara langsung menyalahkan Presiden Trump atas ketegangan yang berkelanjutan antara Washington dan Teheran.

"Trump sendiri telah mengumumkan bahwa AS telah meluncurkan perang ekonomi melawan Iran. Satu-satunya solusi untuk mengurangi ketegangan di wilayah ini adalah menghentikan perang ekonomi itu," kata Zarif.

Komentar Zarif datang saat konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas, yang telah melakukan perjalanan ke Teheran dalam upaya untuk meredakan ketegangan antara AS dan Iran.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement