Kamis 06 Jun 2019 13:39 WIB

Rusia dan Cina Komit Buat Kemitraan Strategis

Hubungan diplomatik Cina-Rusia tahun ini telah mencapai 70 tahun.

Bendera Cina dan Rusia.
Foto: Wikimedia Commons
Bendera Cina dan Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Rusia dan Cina sepakat meningkatkan hubungan menjadi suatu kemitraan strategis yang luas. Keputusan itu diambil dalam pertemuan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping. 

Dalam pertemuan itu, Putin dan Xi mengkaji perkembangan hubungan bilateral kedua negara dalam 70 tahun belakangan ini. Kedua pemimpin sepakat untuk mempertahankan hubungan baik kedua negara serta kerja sama yang saling menguntungkan. Mereka setuju mengembangkan koordinasi kemitraan strategis yang luas untuk era baru demi meningkatkan hubungan dan keuntungan bagi bangsa kedua negara dan dunia.

Presiden Xi mengatakan Cina dan Rusia telah memainkan peranan aktif dalam masalah internasional dan pemerintahan global, juga memberikan sumbangan penting dalam menjaga perdamaian, stabilitas, dan keadilan dunia.

Pemimpin Cina itu mencatat bahwa hubungan diplomatik Cina-Rusia tahun ini telah mencapai 70 tahun, yang ia sebut sebagai tonggak sejarah dan titik awal baru.

Xi mendesak Cina dan Rusia untuk memajukan kerja sama ekonomi dan perdagangan, mendorong kerja sama pada proyek-proyek strategis utama dan sektor-sektor yang sedang mencuat, meningkatkan kerja sama pada tingkat daerah serta pada bidang investasi, energi, teknologi, kedirgantaraan, keterhubungan, pertanian dan keuangan.

Kedua negara, kata Xi, juga harus secara aktif mendorong kerja sama mereka untuk menggandengkan Prakarsa Sabuk dan Jalan (BRI) serta Uni Ekonomi Eurosia guna memajukan pembauran ekonomi kawasan.

Presiden Putin mengatakan negaranya bertekad untuk memperdalam kerja sama dengan Cina dalam bidang ekonomi dan perdagangan, pertanian, keuangan, ilmu pengetahuan, teknologi, perlindungan lingkungan, telekomunikasi serta pengembangan prasarana.

Putin juga mengatakan Rusia siap menyediakan pasokan minyak dan gas bagi Cina, mengekspor lebih banyak kedelai dan produk-produk pertanian lain ke Cina. Putin mengharapkan Uni Ekonomi Eurosia dan BRI bisa berjalan berdampingan lebih cepat.

Dalam pertemuan mereka, Xi dan Putin diberi pemaparan oleh para pejabat kedua negara tentang sektor-sektor kerja sama yang dijadikan prioritas. Kedua pemimpin juga bertukar pikiran antara lain soal situasi di Semenanjung Korea, masalah nuklir Iran serta situasi di Venezuela.

Setelah pertemuan itu, Xi dan Putin menandatangani pernyataan tentang peningkatan hubungan bilateral menjadi koordinasi kemitraan strategis yang luas untuk era baru, juga tentang penguatan strategi menjaga stabilitas globa

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement