Rabu 12 Jun 2019 09:53 WIB

19 Orang Meninggal Akibat Hujan Lebat dan Banjir Cina

Curah hujan di Cina diperkirakan meningkat hingga Kamis (13/6).

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Hujan lebat mengakibatkan genangan air/ilustrasi
Foto: wikipedia
Hujan lebat mengakibatkan genangan air/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, GUANGZHOU -- Hujan lebat yang menyebabkan banjir terjadi di wilayah selatan Cina, Selasa (11/6). Sebanyak 19 orang dilaporkan meninggal. Lebih dari 570 ribu orang yang terdampak akibat bencana ini.

Dilansir di Bernama, Rabu (12/6), banjir dilaporkan telah menghancurkan lebih dari 1.300 rumah dan merusak 33/500 hektar lahan tanaman. Menurut Biro Meteorologi regional, curah hujan diperkirakan meningkat hingga Kamis (13/6).

Baca Juga

Curah hujan lebih dari 300 mm diperkirakan terjadi di bagian timur laut Guangxi. Di Provinsi Guangdong, sebanyak tujuh orang dilaporkan tewas dan satu orang masih dinyatakan hilang.

Sebanyak tiga daerah di Heyuan, kota di wilayah selatan Cina menjadi salah satu wilayah yang paling terdampak dengan badai dan hujan yang telah berlangsung dalam satu pekan terakhir. Lebih dari 110 ribu orang harus dievakuasi dan 956 rumah mengalami kerusakan.

Saat ini, otoritas dari Badan Metereologi Cina memberi status siaga karena hujan lebat yang diperkirakan masih akan berlanjut. Badai hujan disebut masih akan melada sejumlah wilayah di selatan negara itu, yakni Guizhou, Chongqing, Guangxi, Guangdong, Hunan, Fujian dan Gansu. Beberapa daerah di selatan Cina lainnya juga disebut akan mengalami hujan lebat dengan curah hujan hingga 150 mm.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement