Rabu 29 May 2019 19:03 WIB

Irak Serahkan 188 Anak-Anak Terduga ISIS Asal Turki

188 anak-anak diserahkan ke Turki di hadapan Irak dan UNICEF.

Rep: Rossi Handayani / Red: Nashih Nashrullah
Para militan ISIS (ilustrasi).
Foto: AP
Para militan ISIS (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Irak telah menyerahkan 188 anak-anak Turki yang diduga menjadi anggota ISIS, Rabu (29/5). Anak-anak diserahkan ke Turki di hadapan pejabat pemerintah dari kedua negara, dan UNICEF. 

"Pengadilan investigasi pusat yang bertanggung jawab atas file terorisme dan tersangka asing telah menyerahkan 188 anak Turki yang ditinggalkan oleh teroris Daesh di Irak," kata juru bicara Pengadilan Irak, Abdul-Sattar al-Birqdar, dalam sebuah pernyataan, Rabu (29/5).

Baca Juga

Penyerahan itu terjadi di bandara Baghdad. Kemudian perwakilan peradilan Irak hadir sampai anak-anak naik pesawat yang akan membawa mereka pulang.  

Al-Birqdar menambahkan bahwa angka itu termasuk beberapa yang telah dewasa dan telah dihukum karena secara ilegal melintasi perbatasan, serta menjalani hukuman mereka. Anak-anak dapat dianggap bertanggung jawab atas kejahatan di Irak sejak usia sembilan tahun. 

Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Irak, seorang perwakilan dari kedutaan Turki di Baghdad, dan perwakilan dari organisasi internasional termasuk UNICEF hadir dalam penyerahan. 

Sebuah laporan khusus Reuters mengungkapkan pada Maret, sekitar 1.100 anak-anak ISIS ditangkap dalam sistem peradilan Irak. Di antara yang termuda tinggal dengan ibu mereka di penjara.  Setidaknya tujuh anak telah meninggal karena kondisi yang buruk. 

Beberapa ratus anak yang lebih besar dituntut atas pelanggaran mulai dari memasuki Irak secara ilegal hingga memperjuangkan ISIS. Sekitar 185 anak berusia sembilan hingga 18 tahun telah dihukum, dan menerima hukuman dari beberapa bulan hingga 15 tahun dalam tahanan remaja di Baghdad.

Presiden Irak, Barham Salih kembali pada Rabu dari kunjungan singkat ke Turki, di mana ia bertemu Presiden Turki, Tayyip Erdogan.

 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement