Kamis 13 Jun 2019 16:25 WIB

Saudi Tanggapi Serius Serangan Houthi ke Bandara Abha

Serangan Houthi ke Bandara Abha dianggap tak bermoral.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nashih Nashrullah
Pangeran Khalid bin Salman
Foto: SPA
Pangeran Khalid bin Salman

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH — Arab Saudi meyakini agresi rezim Iran yang bercokol di Yaman, baik secara langsung maupun milisi akan mendapat konsekuensi serius. Hal itu mengomentari serangan rudal ke bandara sipil di Arab Saudi pada Rabu (12/6) dini hari.

“Penargetan Bandara Abha oleh milisi Houthi yang didukung Iran, dan melukai warga sipil tak bersalah dari berbagai negara, adalah kelanjutan dari perilaku tidak bermoral dan kriminal,” kata Wakil Menteri Pertahanan Saudi, Pangeran Khalid Bin Salman, dilansir di Saudi Gazette, Kamis (13/6). 

Baca Juga

Dalam unggahan di akun Twitter pribadinya, Pangeran Khalid mencatat selama 40 tahun, rezim Iran menyebarkan kekacauan, kematian, dan kehancuran dengan mensponsori dan membiayai organisasi teroris, termasuk Houthi.

Dia memastikan Saudi akan mengambil tindakan menghadapi dan mencegah para milisi teroris tersebut. Saudi menegaskan berkomitmen menentang pihak-pihak yang bertujuan membahayakan keamanan dan kepentingan negara tersebut. Saudi menyatakan tetap mematuhi hukum dan norma internasional untuk melindungi keamanan dan stabilitas regional. 

“Kami akan menghadapi kejahatan milisi Houthi dengan tekad kuat. Penargetan mereka terhadap bandara sipil memperlihatkan kepada dunia kecerobohan eskalasi Iran dan bahaya yang ditimbulkannya terhadap keamanan dan stabilitas regional,” ujar Pangeran Khalid. 

Dia menekankan rezim Iran adalah satu-satunya pihak di Kawasan Arab yang melakukan eskalasi sembrono, melalui penggunaan rudal balistik dan uav yang secara langsung menargetkan instalasi sipil dan warga sipil yang tidak bersalah.  

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement