Senin 17 Jun 2019 17:05 WIB

Iran Naikkan Produksi Uranium Lebihi Batas Kesepakatan

Iran akan memproduksi uranium berdasarkan kebutuhan negara.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nur Aini
Proyek reaktor nuklir Arak di Iran.
Foto: Reuters/ISNA/Hamid Forootan/Files
Proyek reaktor nuklir Arak di Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Badan atom Iran (AEOI) mengatakan negara itu akan melanggar batas cadangan uranium yang ditetapkan oleh kesepakatan nuklir dalam 10 hari.

Dilansir dari Independent, Senin (17/6), Juru Bicara AEOI, Behrouz Kamalvandi mengatakan Iran akan meningkatkan tingkat pengayaan uranium berdasarkan kebutuhan negara. Kamalvandi mengklaim negara itu membutuhkan uranium yang diperkaya hingga lima persen untuk pembangkit listrik tenaga nuklir di pelabuhan selatan Bushehr, 20 persen untuk reaktor riset Teheran, yang hanya selangkah lagi dari tingkat senjata.

Baca Juga

Batas saat ini yang ditetapkan oleh kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan kekuatan dunia adalah 3,67 persen. Komentar tersebut disampaikan saat AS menuduh Iran bertanggungjawab atas serangan kapal tanker minyak. Pemerintah Inggris juga kemudian mengatakan militer Iran hampir pasti bertanggung jawab atas serangan kapal tanker.

Ketegangan antara Teheran dan Washington semakin tinggi, setahun setelah presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik Amerika dari kesepakatan nuklir 2015 yang sebagian ditengahi oleh pendahulunya, Barack Obama. Kamalvandi mengakui bahwa Iran telah melipatgandakan produksi uranium.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement