Senin 24 Jun 2019 14:23 WIB

Iran Terbuka untuk Turunkan Ketegangan di Kawasan Teluk

Hubungan Iran dengan Amerika Serikat membutuk dalam beberapa pekan terakhir.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Lokasi jatuhnya drone AS RQ-4A Global Hawk yang ditembak Iran di Selat Hormuz pada 20 Juni 2019. Gambar tersebut dirilis, Jumat (21/6).
Foto: U.S. Central Command via AP
Lokasi jatuhnya drone AS RQ-4A Global Hawk yang ditembak Iran di Selat Hormuz pada 20 Juni 2019. Gambar tersebut dirilis, Jumat (21/6).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan Teheran terbuka dengan upaya menurunkan ketegangan di kawasan Teluk. Hal itu setelah sebelumnya hubungan Iran dengan Amerika Serikat memburuk dalam beberapa pekan terakhir.  

"Kami terbuka menurunkan ketegangan di kawasan, kami tidak ingin meningkatkan ketegangan," kata Abbas Mousavi seperti dikuti kantor berita Iran ISNA, Senin (24/6). 

Baca Juga

Presiden AS Donald Trump juga sudah mengatakan ia tidak ingin berperang dengan Iran. Komandan senior Iran memperingatkan konflik di kawasan Teluk dapat meluas tak terkendali dan mengancam nyawa pasukan AS.

Ketegangan di kawasan Teluk tetap tinggi setelah Trump mengatakan ia membatalkan serangan ke Iran untuk membalas penembakan drone militer mereka. "Saya tidak mencari perang," kata Trump di stasiun televisi NBC. 

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo juga mengatakan ia ingin melakukan pembicaraan dengan Iran. Ia mengatakan AS sedang mempersiapkan negosiasi tanpa syarat. 

"Mereka tahu secara pasti bagaimana menemukan kami, saya yakin pada momen yang tepat mereka siap untuk benar-benar terlibat dengan kami dengan begitu kami dapat mulai pembicaraan ini, saya menantikan saat itu," kata Pompeo.  

Pompeo menambahkan akan ada sanksi 'signifikan' yang dijatuhkan kepada Iran. Sanksi tersebut bertujuan untuk mencekik sumber daya yang digunakan Iran dalam mendanai aktivitas mereka di kawasan. 

"Kami akan meniadakan sumber yang mereka butuhkan untuk melakukan itu, sehingga dapat menjaga kepentingan Amerika dan rakyat Amerika di seluruh dunia," kata Pompeo.  

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement