Selasa 25 Jun 2019 22:34 WIB

Pejabat PBB: Uang tak Selesaikan Masalah Israel-Palestina

AS menyerukan untuk mendonorkan dana kepada Palestina.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang warga Palestina membakar foto Presiden AS Donald Trump dan Raja Hamad al-Khalifa dari Bahrain dalam protes menentang rencana ekonomi AS di Bahrain di desa Halhuldekat, Hebron, Tepi Barat, Palestina, Senin (24/6).
Foto: AP Photo/Majdi Mohammed
Seorang warga Palestina membakar foto Presiden AS Donald Trump dan Raja Hamad al-Khalifa dari Bahrain dalam protes menentang rencana ekonomi AS di Bahrain di desa Halhuldekat, Hebron, Tepi Barat, Palestina, Senin (24/6).

REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Perwakilan Tinggi PBB untuk Aliansi Peradaban Miguel Angel Moratinos mengatakan uang tak akan mampu menyelesaikan permasalahan dan konflik Israel-Palestina. Pernyataannya berkaitan dengan konferensi ekonomi yang digelar Amerika Serikat (AS) di Manama, Bahrain, dalam rangka mendamaikan kedua negara tersebut.

"Apakah Anda yakin bahwa konferensi ekonomi dapat menyelesaiakan masalah Palestina? Ini tidak benar," kata Moratinos dalam simposium di sela-sela acara Asilah International Cultural Festival di Maroko, Selasa (25/6), dikutip laman Anadolu Agency.

Baca Juga

Menurutnya, penanganan polemik politik antara kedua negara lebih utama dibandingkan menuntaskan permasalahan ekonomi. "Kita harus mengatasi masalah politik dasar terlebih dulu. Keamanan dan perdamaian tidak dapat dicapai dengan uang," ujarnya.

AS merilis rencana perdamaian Israel-Palestina pada Selasa. Ia diumumkan dalam konferensi ekonomi Peace for Prosperity yang dihelat di Manama, Bahrain.

Penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner adalah tokoh yang memimpin konferensi. Dalam acara itu, Kushner akan berusaha menarik negara-negara donor serta investor untuk menyumbangkan dana sebesar 50 miliar dolar AS.

Rencananya, jika dana 50 miliar yang ditargetkan AS terkumpul, sekitar 28 miliar dolar di antaranya akan dialokasikan untuk wilayah Palestina, yakni Tepi Barat dan Jalur Gaza. Sementara sisanya akan digelontorkan untuk Yordania (7,5 miliar dolar), Mesir (9 miliar dolar), dan Lebanon (6 miliar dolar).

Dana sebesar 28 miliar dolar untuk Palestina rencananya digunakan untuk membiayai 179 proyek infrastruktur. Salah satunya adalah pembangunan jalur transportasi yang akan menguhubungkan Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Kushner meyakini konferensi ekonomi yang berlangsung dua hari di Manama akan berhasil meski ada boikot dari kepemimpinan Palestina. "Kami telah bekerja dengan sangat hati-hati pada proposal yang sangat rinci untuk apa yang kami pikir dapat membawa konflik ini, yang telah macet, maju," ucapnya saat diwawancara Aljazirah

"Kami berharap bahwa kami akan dapat segera menyelesaikannya dan mudah-mudahan pihak-pihak akan bertanggung jawab, mereka akan terlibat di dalamnya dan mereka akan mencoba untuk bergerak maju," kata Kushner.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement