Senin 24 Jun 2019 04:35 WIB

Sekjen PBB: Hindari Eskalasi di Kawasan Teluk

Donald Trump pun menegaskan ia tak ingin mencari peperangan apapun dengan Iran.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Ratna Puspita
Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengikuti pertemuan ASEAN Leaders Gathering yang diikuti para kepala negara/pemerintahan negara-negara ASEAN, sekjen ASEAN, direktur pelaksana IMF, presiden Grup Bank Dunia di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10).
Foto: Antara/ICom/AM IMF-WBG/Afriadi Hikmal
Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengikuti pertemuan ASEAN Leaders Gathering yang diikuti para kepala negara/pemerintahan negara-negara ASEAN, sekjen ASEAN, direktur pelaksana IMF, presiden Grup Bank Dunia di Hotel Sofitel, Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10).

REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Ketegangan Amerika Serikat (AS) dan Iran masih berlanjut. Pejabat militer Iran pun sempat memperingatkan tentang potensi menyebarnya konflik di kawasan Teluk.

Menangapi hal itu, Sekretaris Jendral Persekutuan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres memperingatkan agar kedua pihak dapat mengindari eskalasi di wilayah tersebut. “Dunia tidak mampu melakukan konfrontasi besar di teluk. Oleh karena itu, semua orang harus menjaga urat baja-nya,” kata Guterres pada peringatan itu ia sampaikan di sela-sela World Conference of Ministers Responsible for Youth di Lisbon, Portugal pada Ahad (23/6) dilansir dari Reuters pada Senin (24/6). 

Baca Juga

Komentar Guterres ini datang sehari setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa AS akan menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran. Rencananya, sanksi baru itu akan ditetapkan pada Senin waktu setempat.

 "Sangat penting untuk menghindari segala bentuk eskalasi," kata Guterres.

Di satu sisi, Donald Trump pun menegaskan ia tak ingin mencari peperangan apapun dengan Iran. “Saya tidak cari perang,” kata Trump dalam program NBC-Meet The Press.

Namun, berbagai sumber Iran mengatakan kepada Reuters bahwa Trump telah memperingatkan lewat Oman bahwa serangan AS akan segera terjadi. Namun, Trump mengatakan bahwa ia menentang perang dan menginginkan negosiasi.

Ia pun menekankan bahwa dia tidak mengirim pesan ke Teheran untuk memperingatkan Iran tentang serangan AS. “Saya tidak mengirim pesan itu,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement