Sabtu 15 Jun 2019 06:54 WIB

Miliuner Prancis Belum Penuhi Janji Perbaiki Notre Dame

Para miliuner Prancis sempat berjanji akan memberikan ratusan juta untuk Notre Dame

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Gereja Notre-Dame di Paris, Prancis, terbakar pada Senin malam (15/4).
Foto: EPA
Gereja Notre-Dame di Paris, Prancis, terbakar pada Senin malam (15/4).

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Para miliuner Prancis sempat berjanji secara terbuka akan memberikan ratusan juta euro untuk perbaikan dan membangun ulang Notra Dame yang terbakar pada 15 April lalu. Tapi hingga kini tidak satu sen pun yang sudah diterima Notra Dame.

Justru para penyumbang individu dari Amerika Serikat (AS) dan Prancis yang membiayai tagihan dan gaji 150 pekerja yang sedang melakukan perbaikan. Mereka menyumbang melalui yayasan Notra Dame langsung.

"Para penyumbang besar belum bayar, tidak satu sen pun, mereka ingin tahu dengan pasti untuk apa uang mereka akan digunakan dan jika mereka setuju untuk melakukannya mereka akan menyerahkan uangnya dan tidak hanya membayar gaji pekerja," kata petugas senior press Notra Dame Andre Finot, Sabtu (15/6).

Para individu dan keluarga terkaya di Prancis berjanji akan memberikan hampir 1 miliar dolar AS ketika Notra Dame terbakar. Mereka saling adu cepat dan berjanji memberikan dana sumbangan dengan angka yang besar. Hal itu memicu kritik karena memperlihatkan para pendonor besar ingin namanya tertulis di batu-batu Gereja warisan sejarah itu.

Beberapa diantaranya Francois Pinault dari Artemis, induk perusahaan Kering yang memiliki Gucci dan Saint Laurent menjanjikan 100 juta uero. Sementara itu CEO perusahaan energi Total Patrick Pouyanne mengatakan perusahannya akan menyumbangkan dana dengan jumlah yang sama. CEO LVMH Bernard Arnault yang menaungi Louis Vuitton dan Dior berjanji akan menyumbangkan 200 juta uero begitu juga dengan yayasan Bettencourt Schueller milik L'Oreal. 

Finot mengatakan tidak ada satu sen pun uang yang dijanjikan miliuner Prancis itu yang sudah diterima. Mereka menunggu rencana rekonstruksi dan membahas kontraknya. Padahal pembangunan Notra Dame tidak pernah berhenti selama beberapa pekan. Pembangunan pun harus mengandalkan uang dari yayasan untuk membiayai perbaikan Friends of Notra Dame de Paris yang didirikan pada tahun 2017.

Presiden yayasan itu Michel Picaud memprediksi 90 persen sumbangan yang sudah diterima berasal dari AS. Picaud juga baru saja tiba dari New York untuk menghadiri acara penggalangan dana.

"Warga Amerika sangat baik kepada Notre Dame dan monumen ini sangat dicintai di Amerika, enam dari 11 anggota dewan kami warga AS," kata Picaud. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement