Senin 01 Jul 2019 11:50 WIB

Bank Dunia Sebut Pemilu RI Dapat Dicontoh Negara ASEAN

Bank Dunia menilai Indonesia mampu menunjukkan kebijakan makroprudensial hati-hati

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Ketua KPU Arief Budiman (tengah) didampingi para Komisioner KPU menyampaikan keterangan pers terkait hasil sidang putusan MK terkait perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2019 di Jakarta, Kamis (27/6/2019).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Ketua KPU Arief Budiman (tengah) didampingi para Komisioner KPU menyampaikan keterangan pers terkait hasil sidang putusan MK terkait perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2019 di Jakarta, Kamis (27/6/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pesta demokrasi di Indonesia telah usai digelar. Pesta lima tahunan sekali ini mampu menarik perhatian termasuk dunia.

Salah satunya Bank Dunia, menyebut pesta demokrasi yang diselenggarakan dunia mampu mencatatkan perjalanan sejarah di dunia. Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Rodrigo Chaves mengatakan Indonesia berhasil menyelenggarakan Pemilu terbesar dengan bebas dan damai.

Baca Juga

"Pencapaian per April 2019 Pemilu di Indonesia disebut sebagai pemilu terbesar karena banyak kandidat lebih dari 170 juta penduduk memilik dengan bebas dan damai," ujarnya saat acara Oceans of Opportunity di Energi Building, Jakarta, Senin (1/7).

Menurutnya keberhasilan Indonesia yang mampu menyelengggarakan pesta demokrasi secara serentak mampu menjadikan contoh negara demokratis di kawasan ASEAN.

"Sifat negara demokratis di kawasan ASEAN mamlu ditunjukkan oleh Indonesia. Setidaknya resep negara sejahtera akan dicapai Indonesia," ucapnya.

Tak hanya itu, Rodrigo menyebut dalam waktu beberapa terakhir Indonesia mampu menunjukkan kebijakan makroprudensial secara kehati-hatian, sehingga mampu menghasilkan ekonomi yang stabil.

"Hasil rangka pertumbuhan ekonomi Indonesia tahan guncangan baik pada tingkat lapangan kerja, pengangguran, kemiskinan di bawah 10 persen. Pencapaian ini berhasil dalam periode penuh guncangan global yang ada," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement