Ahad 30 Jun 2019 21:09 WIB

Warga Korsel Skeptis dengan Pertemuan Trump-Kim di DMZ

Trump dan Kim Jong Un berencana bertemu di DMZ untuk negosiasi denuklirisasi

Rep: Lintar Satria/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un (Depan Kiri) dan Presiden AS, Donald Trump (Depan Kanan)
Foto: VOA
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un (Depan Kiri) dan Presiden AS, Donald Trump (Depan Kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL--Warga Korea Selatan (Korsel) skeptis dengan pertemuan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara (Korut) di perbatasan Korsel-Korut yang dikenal dengan Demilitarized Zone (DMZ). Keduanya berjanji untuk menuntaskan kebuntuan negosiasi denuklirisasi Semenanjung Korea. 

Seorang pegawai dari Suwon, Kim Dea-won mengatakan pertemuan Trump-Kim itu dibuat untuk tontonan televisi. Menurutnya mereka tetap gagal menghilangkan perbedaan fundamental antara Washington dan Pyongyang seperti yang terlihat dalam pertemuan Hanoi bulan Februari lalu. 

Baca Juga

"(Presiden Korsel) Moon Jae-in bersikeras berada dikursi pengemudi dalam proses ini tapi sekarang ia terlihat hanya meminjamkan mobilnya ke Trump dan Kim Jong-un," kata Kim Dae-won, Ahad (30/6). 

Kim Dae-won mengatakan dinaikannya bendera Korut dan AS di sisi Korsel menyimbolkan bagaimana Seoul terpinggirkan dalam proses mengakhiri kebuntuan denuklirisasi. Walaupun mereka memiliki andil besar dalam pertemuan pertama Trump dan Kim pada akhir Juni tahun lalu di Singapura. 

"Dengan Kim Jong-un, ciutan (Trump) lebih bekerja dibandingkan saluran khusus," kata laki-laki 40 tahun itu. 

Ia menyinggung tentang sambungan telpon khusus antara pemimpin Korsel dan Korut yang dibangun tahun lalu. Tapi sambanguan itu tidak pernah digunakan. Sementara itu Choi Yong-chul, seorang pengusaha berusia 65 tahun mengatakan baik Trump maupun Moon sama-sama fokus dengan kepentingan politik domestik mereka dibandingkan mengejar kemajuan subtansial dalam negosiasi nuklir. 

Moon memang menemani Trump ke DMZ tapi ia tidak ikut berbicara dengan Kim Jong-un. Kini Trump sedang menghadapi kampanye pemilihan presiden untuk periode kedua, sementara  tahun depan  Moon juga menghadapi pemilihan legislatif. 

"Saya pikir (pertemuan itu) sebuah event satu kali agar Trump terpilih kembali," kata Choi. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement