Kamis 04 Jul 2019 12:44 WIB

AS-Cina Segera Mulai Kembali Pembicaraan Perang Dagang

Negosiasi dimaksudkan untuk mengakhiri persaingan AS-Cina dalam perdagangan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Bendera Cina-Amerika
Foto: washingtonote
Bendera Cina-Amerika

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pejabat pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan perwakilan dari AS dan Cina akan kembali melakukan pertemuan untuk mengakhiri perang dagang. Negosiasi yang dimaksudkan mengakhiri persaingan dua ekonomi terbesar di dunia tersebut sempat terhenti. 

"Pembicaraan itu akan dilanjutkan dengan sungguh-sungguh pada pekan ini," kata Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow, Kamis (4/7). 

Baca Juga

Seorang pejabat dari Kantor Perwakilan Dagang AS mengatakan kedua belah pihak tengah menjadwalkan hubungan tingkat tinggi melalui sambungan telepon. Negosiator AS diwakili Kepala Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin. Sementara, negosiator Cina diketuai Wakil Perdana Menteri Liu He. Kedua belah pihak sudah berkomunikasi melalui sambungan telepon sejak pekan lalu. 

Kontak tersebut dilakukan setelah Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping sepakat untuk kembali menggelar pembicaraan yang sempat buntu pada bulan Mei lalu. Kesepakatan tersebut diraih dalam pertemuan bilateral di pertemuan G-20 di Osaka, Jepang. 

Kudlow tidak menjawab dengan lugas kapan pembicaraan tatap muka akan digelar. Ia hanya menjawab 'segera' dan hal itu akan diumumkan. 

"Saya tidak tahu persisnya kapan, mereka sedang ditelepon, pekan ini mereka akan berbicara ditelepon dan mereka akan menjadwalkan pertemuan tatap muka," katanya. 

Pembicaraan untuk mengakhiri perang dagang mengalami kebuntuan pada bulan Mei lalu. Negosiator AS menuduh Cina menarik diri dari komitmen yang sebelumnya tertera dalam teks perjanjian yang hampir selesai.

Perselisihan yang mengguncang perekonomian global tersebut bermula ketika Washington menuduh Cina membiarkan pencurian kekayaan intelektual dan memaksa perusahaan AS untuk membagikan teknologi ke perusahan Cina. AS ingin Cina mengubah undang-undang isu ini. 

Cina membantah melakukan praktik semacam itu dan enggan mengubah hukum mereka. Kedua negara meningkat tarif impor lawan mereka masing-masing. Tapi, Trump membuat dua konsensi dalam pertemuan dengan Xi Jinping. 

Ia setuju untuk tidak menaikan kembali tarif impor barang-barang Cina senilai 300 miliar dolar AS dan melonggarkan pembatasan yang diterapkan ke perusahaan teknologi Huawei. Di awal perang dagang tersebut, AS sudah menaikkan 25 persen tarif impor barang China senilai 250 miliar dolar AS. 

"Kami sangat akomodatif, kami tidak akan menaikan tarif selama pembicaraan, kami berharap Cina berniat untuk mengakhir ini dengan membeli banyak barang impor Amerika," kata Kudlow. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement