Rabu 03 Jul 2019 07:05 WIB

50 Orang Meninggal dalam Kebakaran Truk Bahan Bakar Nigeria

Kebakaran bahan bakar pernah beberapa kali terjadi di Nigeria.

ilustrasi Kebakaran
Foto: pixabay
ilustrasi Kebakaran

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA—  Sedikitnya 50 orang meninggal dunia di Nigeria ketika bahan bakar dari truk yang sedang mereka sedot terbakar. Pernyataan disampaikan juru bicara gubernur di negara bagian Benue, Selasa (2/7).

"Sebuah truk tangki bermuatan bahan bakar tumpah kemarin (Senin) dan para warga meraup isi tangki tersebut saat truk terbakar, menewaskan lebih dari 50 orang," kata juru bicara. Sejumlah lainnya mengalami luka parah dan dibawa ke rumah sakit.

Baca Juga

Insiden semacam itu sudah biasanya terjadi di Nigeria, meskipun jarang memakan banyak jumlah korban. Kendati bahan bakar murah namun tidak sedikit warga yang hidup di bawah garis kemiskinan. Oktober lalu sebanyak 60 orang tewas ketika tumpahan dari saluran pipa minyak di tenggara terbakar.

Secara terpisah, sedikitnya 18 tentara di Niger bagian barat tewas dan empat lainnya hilang. Ini setelah terduga milisi garis keras meledakkan dua mobil dan menembaki kamp militer, seperti keterangan pihak militer, dikutip Reuters, Selasa (2/7).

Serangan terjadi pada Senin (1/7) sore, di dekat Kota Inates, yang dekat dengan perbatasan Mali, tempat para milisi masih aktif beroperasi. Wilayah tersebut juga menjadi lokasi penyerangan cabang ISIS Afrika Barat yang menewaskan 28 tentara pada Mei.

Niger menjadi tuan rumah KTT Uni Afrika yang akan berlangsung pada 6-9 Juli. Lokasi KTT berjarak kurang dari 200 km dari Ibu Kota Niamey. Dalam persiapannya, Uni Eropa telah melatih pasukan Niger untuk merespons serangan milisi.

Menurut pernyataan militer, serangan dimulai dengan ledakan dua mobil sebelum penyerang lainnya melepaskan tembakan dari sepeda motor mereka. Militer kemudian merespons dengan serang udara untuk memaksa milis garis keras menyeberangi perbatasan menuju Mali.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement