Ahad 14 Jul 2019 13:29 WIB

Militer China Gelar Latihan Udara di Dekat Perairan Taiwan

China akan menjatuhkan sanksi ke perusahaan AS yang menjual senjata ke Taiwan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Kapal Angkatan Laut Cina.
Foto: Reuters
Kapal Angkatan Laut Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Militer China melakukan latihan udara dan laut di sepanjang pantai di sebelah tenggara. Kementerian Pertahanan China menyatakan, People’s Liberation Army atau Tentara Pembebasan Rakyat telah mengelar latihan dalam beberapa hari terakhir.

"Latihan ini adalah pengaturan rutin sesuai dengan rencana tahunan untuk militer," ujar Kementerian Pertahanan China dalam sebuah pernyataan, Ahad (14/7).

Baca Juga

Kementerian Pertahanan tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai jumlah pasukan, dan letak lokasi latihan. Kementerian hanya menyebutkan bahwa pasukan militer berlatih di pantai tenggara Cina.

Diketahui, wilayah pantai tenggara China adalah salah satu daerah paling sensitif di negara itu, karena menghadap Taiwan dan melintasi Selat Taiwan yang sempit. Pada Jumat lalu, China mengatakan akan menjatuhkan sanksi pada perusahaan-perusahaan Amerika Serikat (AS) yang terlibat dalam kesepakatan untuk menjual tank, rudal dan peralatan terkait senilai 2,2 miliar dolar AS ke Taiwan. Sebab, hal tersebut dapat merusak kedaulatan dan keamanan nasional China.

Dalam beberapa tahun terakhir, China tengah meningkatkan latihan militernya di sekitar Taiwan. Selain itu, Beijing juga mengirimkan kapal perang ke perairan sekitar Taiwan dan menyebutnya sebagai bagian dari latihan militer rutin.

Dalam sebuah pernyataan, Kantor Kepresidenan Taiwan mengutip Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Keamanan Nasional Tsai Ming-yen mengatakan, Presiden Tsai Ing-wen telah berbicara melalui telepon dengan Ketua House of Representative Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi. Selain itu, dalam lawatannya ke AS, Presiden Tsai juga telah bertemu dengan para senator dan anggota kongres.

Dalam sebuah pernyataan, Presiden Tsai mengatakan Taiwan dan AS dapat menjalin hubungan yang lebih erat, terutama dalam masalah keamanan di Selat Taiwan. Selain itu, Tsai juga menekankan pentingnya penjualan senjata yang belum lama ini telah diumumkan oleh AS.

Presiden Tsai juga mengatakan kepada AS bahwa Taiwan akan teurs memainkan peran kemitraan di kawasan Indo-Pasifik, mempertahankan nilai-nilai demokrasi dan perdamaian dan stabilitas. Tsai telah berulang kali memperingatkan tentang ancaman dari Cina, dan telah berjanji untuk membela keamanan, serta demokrasi.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement