Ahad 21 Jul 2019 15:44 WIB

Pelaku Pembakaran Studio Animasi Jepang Diduga Gangguan Jiwa

Pelaku beralasan studio animasi menjiplak karyanya.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Indira Rezkisari
Tampak luar bangunan studio animasi yang diduga sengaja dibakar di Kyoto, Jepang, Sabtu (20/7). Kebakaran telah menewaskan setidaknya 33 orang.
Foto: EPA
Tampak luar bangunan studio animasi yang diduga sengaja dibakar di Kyoto, Jepang, Sabtu (20/7). Kebakaran telah menewaskan setidaknya 33 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Polisi telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Shinji Aoba (41 tahun), yang menjadi tersangka dalam pembakaran Studio Animasi Kyoto. Tragedi tersebut menewaskan 34 orang dan menjadi kasus pembunuhan massal terburuk di Jepang dalam dua dekade.

NHK melaporkan, Aoba mengalami luka bakar serius dan hingga kini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit setempat. Sebelumnya, pada Kamis lalu, Aoba menuangkan bakan bakar di sekitar pintu masuk Studio Animasi Kyoto dan membakar gedung tersebut.

Baca Juga

Setelah membakar studio, Aoba mengatakan kepada polisi bahwa dia melakukannya karena Studio Animasi Kyoto telah menjiplak novelnya. Polisi mengatakan, Aoba sebelumnya pernah dipenjara karena merampok sebuah toko di sebelah timur Tokyo pada 2012. Selain itu, dia juga menjalani perawatan untuk gangguan kejiwaan.

Aoba tinggal seorang diri di lantai dasar sebuah gedung apartemen berlantai dua di Omiya, pinggiran kota Tokyo atau sekitar 500 kilometer sebelah timur Kyoto. Tetangga Aoba yang enggan disebutkan namanya mengatakan, Aoba jarang berbicara dengan siapa pun dan tidak pernah keluar dari apartemennya pada siang hari.

"Saya belum pernah melihatnya keluar di siang hari, bahkan untuk ke toserba. Saya sering mendengar dia keluar sekitar tengah malam," kata tetangga itu.

Hampir setiap hari tetangga mendengar suara musik dan video gim dari apartemen Aoba. Pada tahun lalu, tetangga sempat mengeluhkan tentang kebisingan yang dilakukan oleh Aoba. Pada 14 Juli, beberapa hari sebelum Aoba membakar Studio Animasi Kyoto, dia sempat terlibat keributan dengan tetangganya.

Keributan itu bermula ketika Aoba menggedor tembok apartemen tetangganya karena mengeluh tentang kebisingan. Tetangganya tersebut kemudian mengetuk pintu apartemen Aoba dan mengatakan bahwa kebisingan itu berasal dari unit apartemen lain. Namun, Aoba marah dan mencengkeram kerah baju tetangganya.

"Ketika dia keluar dari apartemennya, matanya merah, dan dia mulai meneriaki saya. Dia mencengkeram kerah bajuku dan mulai menarik rambutku. Itu menakutkan," ujar tetangga Aoba tersebut.

Aoba telah tinggal di apartemen Omiya selama tiga tahun. Blok apartemen yang ditempati oleh Aoba merupakan unit apartemen kecil yang dibangun dengan dinding tipis, dan balkon yang sempit. Apartemen tersebut biasanya dihuni oleh penghuni tunggal atau penghuni dengan pekerjaan berpenghasilan rendah, dikutip dari Reuters.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement