REPUBLIKA.CO.ID, SOFIA -- Kepolisian Bulgaria mengamankan Kristian Boykov atas tuduhan peretasan ke dalam sistem perpajakan nasional. Pria berusia 20 tahun itu berhasil mencuri data para pekerja dewasa di negara tersebut dan mempublikasikannya di dunia maya.
Boykov telah menyusup ke dalam sistem Badan Penerimaan Pegawai Nasional (NRA) Bulgaria pada Juni lalu. Dia mengambil data jaminan sosial, bank hingga informasi gaji lima juta pegawai di negara tersebut.
Diwartakan Businessinsider yang mengutip Reuters, Selasa (23/7) kepolisian setempat menyita seperangkat komputer berisi data terenkripsi. Kepala unit keamanan siber kepolisian Bulgaria Yavor Kolev mengatakan barang-barang tersebut diambil sebagai barang bukti.
Atas tuduhan tersebut, Boykov berpotensi mendapatkan hukuman maksimal delapan tahun penjara. Namun, kejaksaan memutuskan untuk meringankan hukumannya dengan alasan minimnya trek rekor kriminal, karakter baik dan usia.
Kejaksaan mengatakan, Boykov dituntut tiga tahun penjara. Tuduhan tersebut lantas dibantah Boykov melalui kuasa hukumnya.
Mengomentari hal tersebut, Perdana Menteri Bulgaria Boyko Borissov mengatakan negara harus menyewa teknisi keamanan dengan kemampuan berpikir yang unik seperti Boykov. Dia bahkan memuji Boykov dengan sebutan 'penyihir'.
Pada 2017, Boykov juga melakukan peretasan serupa ke website kementerian pendidikan Bulgaria. Dia beralasan, hal itu dilakukan guna menjalankan kewajiban sebagai warga negara dengan memaparkan kelemahan sistem yang ada.