Senin 22 Jul 2019 13:52 WIB

Kapal Kargo Korea Selatan Dibajak di Selat Singapura

Pembajakan di Selat Singapura menggunakan persenjataan berat.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Kapal Kargo pengangkut kontainer komiditi ekspor (ilustrasi)
Foto: sustainabilityninja.com
Kapal Kargo pengangkut kontainer komiditi ekspor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kantor berita Korea Selatan (Korsel), Yonhap, melaporkan kapal kargo berbendera Korsel dibajak. Pembajakan tersebut dilakukan di Selat Singapura pada Senin (22/7) pagi. 

Pembajakan tersebut membuat kapal kehilangan ribuan dolar AS dalam bentuk tunai. Polisi Singapura yang mengawasi pantai negara itu belum menanggapi komentar atas peristiwa ini.

Baca Juga

Dengan kebijakan yang keras dalam beberapa tahun terakhir pembajakan di jalur sibuk Selat Singapura itu sudah sempat menurun. Jalur tersebut dikelola oleh Singapura, Malaysia, dan Indonesia.

Namun, Yonhap melaporkan, tujuh orang pembajak membajak kapal CK BlueBell. Para perompak yang menggunakan speedboat itu menyerang sebelum fajar tiba. 

Beberapa orang kru kapal terluka. Pada 2014, majalah Time menyebut Selat Malaka dan Selat Singapura menjadi salah satu perairan yang paling berbahaya di dunia. 

Time menyebutkan dalam kajian yang dilakukan One Earth Future Foundation pada  2010 setiap tahun pembajakan menguras tujuh sampai 12 miliar dolar AS perekonomian internasional. Sejak 2014, ketiga negara yang mengelola jalur tersebut memperkuat kebijakan mereka di sana. 

Namun, pembajakan semakin terorganisir dan menggunakan persenjataan berat. Mereka fokus pada kapal kargo dan tanker yang keluar dari Selat Malaka dan Singapura menunju Laut Cina Selatan. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement