REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Setelah media Prancis mengungkapkan gaya hidupnya yang mewah, Menteri Lingkungan Prancis Francois de Rugy mengundurkan diri. Ia dilaporkan mengadakan perjamuan di rumahnya yang menyajikan lobster dan sampanye.
Rugy juga dilaporkan berulangkali merenovasi apartemennya. Dengan protes rompi kuning terhadap sistem politik elite, laporan-laporan media ini membuat dukungan terhadap Rugy merosot tajam.
Di akun Facebook yang telah diverifikasi, Rugy mengatakan ia sudah mengajukan pengunduran diri kepada Perdana Menteri Edouard Phillippe. Ia mengatakan pengunduran diri ini dilakukan untuk membela dirinya sendiri dan keluarganya.
Satu hari kemudian, Kantor Kepresidenan Prancis mengumumkan Menteri Transportasi Elisabeth Borne ditunjuk menggantikan Rugy. Ia mengatakan pada Selasa (16/7) kemarin ia sudah mengajukan gugatan terhadap 'serangan media' yang membuatnya terpaksa mengundurkan diri.
"Serangan media dan hukuman kepada keluarga saya, memaksa saya harus mengundurkan diri, yang mana dapat dimengerti oleh siapa pun, pergerakan yang harus dilakukan untuk membela diri saya membuat saya tidak dapat dengan efektif dan tenang menjalankan mandat yang diberikan presiden dan perdana menteri kepada saya," kata Rugy di Facebook, Rabu (17/7).
Dalam struktur kabinet Prancis, posisi Rugy berada persis dibawah perdana menteri. Selama sepekan terakhir ia menjadi objek kritikan setelah situs berita investigasi Mediapart memberitakan selama menjadi ketua house of parliament Rugy mengadakan jamuan makan malam mewah untuk teman-temannya.
Setelah ditunjuk sebagai menteri lingkungan, Rugy dilaporkan menghabiskan 60 ribu euro untuk merenovasi apartemen pemerintah yang diberikan kepadanya. Ia memecat salah satu staf setelah Mediapart melaporkan staf tersebut mengosongkan apartemen yang diberikan pemerintah.
Rugy mengatakan mengajukan tuntutan atas apa yang disebut sebagai laporan 'tidak benar' yang dipublikasikan Mediapart. Menurutnya, laporan tersebut berdasarkan foto yang dicuri, gosip dan perkiraan.
"Tidak diragukan lagi tentang niat untuk melukai, mengotori, dan mencelakakan," kata pernyataan Rugy.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
