Rabu 24 Jul 2019 08:02 WIB

Eropa Sepakati Cara Baru Bendung Imigran

Cara baru bendung imigran di Eropa akan dijalankan secara cepat dan otomatis.

Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Foto: AP Photo/Thibault Camus
Presiden Prancis Emmanuel Macron.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Sebanyak 14 negara anggota Uni Eropa (EU) telah menyetui mekanisme solidaritas baru, yang diusulkan oleh Jerman dan Prancis untuk pembagian jumlah penerimaan migran di seluruh kawasan EU. Para menteri luar negeri dan menteri dalam negeri EU sebelumnya melakukan pertemuan di Paris untuk membahas masalah imigrasi dan keamanan.

Pertemuan Paris itu merupakan kelanjutan dari pertemuan pertama di Finlandia pekan lalu. "Kesimpulan dari pertemuan pagi ini adalah pada prinsipnya 14 negara anggota, pada tingkat ini, telah menyatakan setuju pada dokumen yang diajukan Prancis dan Jerman," kata Presiden Prancis Emmanuel Macron kepada para wartawan, Senin (22/7).

Baca Juga

Macron tidak memberikan keterangan rinci, namun mengatakan prakarsa baru itu akan dijalankan secara cepat dan otomatis. Seorang sumber yang dekat dengan kalangan kantor kepresidenan Prancis mengatakan kepada Reuters, selain Prancis dan Inggris, negara-negara yang telah menyatakan setuju dengan sistem baru itu antara lain Finlandia, Luksemburg, Portugal, Lithuania, Kroasia dan Irlandia.

photo
Petugas mengamankan puluhan migran Afrika yang ingin ke Eropa.

Namun, Menteri Dalam Negeri Italia Matteo Salvini, yang negaranya berada di garis depan dalam menghadapi gelombang kedatangan migran di Eropa, tidak mengikuti pertemuan tersebut. Dalam surat yang ditujukan kepada mitranya dari Prancis Mendagri Christophe Castaner, Salvini memperingatkan dampak keputusan yang hanya diambil di Paris dan Berlin.

Italia telah menerima hampir semua migran yang diselamatkan oleh kelompok-kelompok kemanusiaan sampai pemerintahan koalisi populis mengambil alih kekuasaan pada 2018 dan menutup pelabuhan Italia bagi kapal-kapal kemanusiaan. Menurut data Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), tahun ini sedikitnya sudah 426 orang yang kehilangan nyawa di Laut Tengah dalam perjalanan mereka mencapai Eropa. Macron mengatakan Prancis telah meminta Pemerintah Libya memastikan para migran tidak lagi ditahan di negara itu dan langkah-langkah yang memadai harus diambil guna menjamin keselamatan mereka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement