Sabtu 27 Jul 2019 06:31 WIB

Trump dan Johnson Sepakat Diskusikan Perdagangan Usai Brexit

Trump dan Johnson akan kembali bertemu di KTT G-7 di Prancis.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Ani Nursalikah
Pemimpin Partai Konservatif sekaligus Perdana Menteri InggrisBoris Johnson saat tiba di markas partai di London, Selasa (23/7).
Foto: Aaron Chown/PA via AP
Pemimpin Partai Konservatif sekaligus Perdana Menteri InggrisBoris Johnson saat tiba di markas partai di London, Selasa (23/7).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sepakat memulai pembicaraan perdagangan bebas segera setelah Inggris meninggalkan Uni Eropa (Brexit). Kesepakatan antara kedua pemimpin itu dicapai dalam suatu perbincangan di Jumat (26/7) malam waktu setempat.

"Kedua pemimpin menyatakan komitmen mereka membuat perjanjian perdagangan bebas yang ambisius dan memulai negosiasi sesegera mungkin setelah Inggris meninggalkan Uni Eropa," kata seorang juru bicara, dilansir di The Independent.

Baca Juga

Kedua pemimpin ini dikabarkan akan kembali bertemu di KTT G-7 di Biarritz, Prancis pada Agustus mendatang. Keduanya juga membahas ketegangan baru-baru ini dengan Iran dan perlunya kedua negara untuk bekerja sama dalam masalah ini.

Berita perjanjian antara Amerika Serikat dan Inggris ini muncul hanya beberapa hari setelah Johnson secara resmi mengambil peran sebagai perdana menteri. Pergantian perdana menteri ini memicu pertumpahan darah politik yang menyebabkan 15 menteri senior di bekas kabinet Theresa May dipecat atau mengundurkan diri.

Sebelumnya, Johnson menyatakan dirinya akan mengambil langkah tegas setelah tiga tahun Inggris ragu apakah akan keluar dari Uni Eropa atau tidak. "Setelah tiga tahun keraguan ini, saatnya mengubah catatan," kata Johnson pada saat menentang kepemimpinan May.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement