Senin 29 Jul 2019 16:25 WIB

Pengusaha Inggris Minta Persiapan Brexit Dipercepat

Pemerintah Inggris diminta bersiap menghadapi Brexit tanpa kesepakatan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Bendera Uni Eropa dan bendera Inggris yang ditinggalkan demonstran pro-Brexit di Parliament Square di London, 29 Maret 2019.
Foto: AP Photo/Matt Dunham
Bendera Uni Eropa dan bendera Inggris yang ditinggalkan demonstran pro-Brexit di Parliament Square di London, 29 Maret 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pengusaha-pengusaha terbesar di Inggris memperingatkan pemerintah Inggris dan Uni Eropa untuk bersiap menghadapi Brexit tanpa kesepakatan. Boris Johnson yang menjadi perdana menteri (PM) Inggris pekan lalu berjanji melaksanakan Brexit pada akhir Oktober dengan atau tanpa kesepakatan. 

Pada Senin (29/7), asosiasi perusahaan-perusahaan Inggris The Confederation of British Industry (CBI) merilis sebuah laporan yang berisi 200 rekomendasi. Mereka meminta baik pemerintah Inggris maupun Uni Eropa untuk mengakselerasi persiapan Brexit. 

Baca Juga

"Uni Eropa tertinggal di belakang Inggris dalam mencegah dampak terburuk dari skenario tanpa kesepakatan," tulis CBI dalam laporan tersebut. 

Johnson bersikeras untuk membuat kesepakatan Brexit yang baru. Tapi, Uni Eropa sudah berulang kali menyatakan kesepakatan yang disepakati dengan Theresa May tak bisa dirundingkan kembali.

"Ini seperti meletakkan kantong pasir di atas pasir, dapur Anda akan tetap terendam tapi mungkin kami bisa menyelamatkan kamar Anda di lantai atas," kata kepala negosiasi Uni Eropa CBI Nicole Sykes.  

CBI mengatakan pemerintah Inggris harus segera menggelar pertemuan dengan pemimpin-pemimpin bisnis untuk membahas Brexit. Mereka juga meminta pemerintah Inggris untuk meluangkan lebih banyak waktu dalam meloloskan undang-undang terkait Brexit. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement