Sabtu 03 Aug 2019 04:29 WIB

Rusia Umumkan Kesepakatan Nuklir dengan AS Berakhir

Sebelumnya, AS secara resmi keluar dari kesepakatan Kekuatan Nuklir Jarak-Menengah.

Bendera Rusia dan Amerika Serikat.
Foto: Euromaidan Press
Bendera Rusia dan Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia mengumumkan berakhirnya kesepakatan pengendalian senjata nuklir yang bersejarah dengan AS, Jumat (2/8). Tindakan tersebut dilakukan beberapa jam setelah AS secara resmi keluar dari kesepakatan Kekuatan Nuklir Jarak Menengah (INF).

Keputusan itu dikhawatirkan akan memulai lagi potensi lomba senjata. "Pada 2 Agustus, atas gagasan Amerika, Kesepakatan antara Uni Republik Sosialis Soviet dan AS mengenai penghapusan rudal jarak-dekat dan jarak-menengah, yang ditandatangani di Washington pada 8 Desember 1987, berakhir," kata Kementerian Luar Negeri Rusia di dalam satu pernyataan.

Baca Juga

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan negaranya siap membahas setiap saran dan setiap kesepakatan berkaitan dengan pemantau senjata, tapi takkan memulainya, sebagaimana disampaikan oleh Presiden Vladimir Putin. "Kami menyatakan AS dan negara NATO mempertimbangkan kemungkinan mengumumkan moratorium mengenai penggelaran rudal jarak-dekat dan jarak-sedang, sama dengan moratorium yang diumumkan Putin," kata Ryabkov.

Dia menambahkan Putin mengatakan Rusia akan menahan diri dari penggelaran rudal sampai Amerika menahan diri dari penggelaran rudal serupa. Namun, NATO menyalahkan Rusia atas berakhirnya kesepakatan itu.

"Hari ini Rusia tetap melanggar Kesepakatan INF, kendati bertahun-tahun keterlibatan AS dan Sekutu, termasuk kesempatan terakhir selama enam bulan untuk menghormati Kewajiban Kesepakatannya. Akibatnya, keputusan Amerika Serikat untuk keluar dari Kesepakatan tersebut, keputusan yang sepenuhnya didukung oleh sekutu NATO, sekarang berlaku," kata satu pernyataan NATO.

Pernyataan itu mengatakan Rusia tidak memperlihatkan keinginan dan tidak melakukan langkah nyata untuk kembali kewajiban internasionalnya. "NATO akan menanggapi dengan cara terukur dan bertanggung-jawab terhadap resiko nyata yang ditimbulkan oleh rudal 9M729 Rusia terhadap keamanan Sekutu," ujar pernyataan tersebut.

Kesepakatan INF telah dipandang banyak pihak sebagai tonggak sejarah keamanan Eropa dalam era pasca-Perang Dinian setelah AS dan Rusia menandatanganinya pada 1987. INF melarang kedua negara memiliki dan menguji-coba rudal yang diluncurkan dari darat dengan jarak jelajah antara 300 dan 3.100 mil.

Pada Oktober 2018, Presiden AS Donald Trump mengumumkan AS keluar dari Kesepakatan itu, dan menuduh Moskow melanggarnya. Pada Februari 2019, AS memulai proses penarikan diri dari Kesepakatan INF yang akan selesai dalam enam bulan. Dalam tindakan saling-balas, Putin menandatangani rancangan peraturan yang membekukan kewajiban Moskow berdasarkan Kesepakatan INF pada 3 Juli.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement