Senin 05 Aug 2019 09:40 WIB

Ledakan Mobil di Mesir, 17 Tewas, 32 Luka-Luka

Salah satu mobil tersebut diduga berisi tabung oksigen yang menjadi penyebab ledakan.

Orang-orang memadamkan api dari ledakan di dekat Institut Kanker Nasional Mesir di Kairo.
Foto: EPA-EFE/MOHAMED HOSSAM
Orang-orang memadamkan api dari ledakan di dekat Institut Kanker Nasional Mesir di Kairo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ledakan terjadi di luar Institut Kanker Nasional Mesir di Kairo, Mesir, pada Ahad (4/8) malam waktu setempat. Kementerian Kesehatan Mesir melaporkan pada Senin (5/8), sebanyak 17 orang tewas dan 32 lainnya luka-luka.

Sebuah mobil diduga melaju melawan arus lalu lintas di Kairo bertabrakan dengan tiga mobil lain, dan diikuti oleh ledakan, kata kementerian dalam negeri Mesir dalam sebuah pernyataan. Salah satu mobil tersebut diduga berisi tabung oksigen yang menjadi penyebab ledakan.

Jaksa penuntut umum Mesir sedang menyelidiki penyebab tabrakan dan ledakan itu, kata sumber-sumber kepada Reuters. Belum ada pernyataan resmi yang mengindikasikan bahwa ledakan itu merupakan serangan teroris yang kerap mengganggu Mesir dalam setahun ke belakang.

Mesir telah memerangi pemberontakan di Semenanjung Sinai selama beberapa tahun, yang kadang-kadang meluas ke bagian lain negara itu. Sebagian besar serangan periode ini telah diklaim oleh ISIS.

Mesir telah berada dalam keadaan darurat sejak April 2018, setelah dua pemboman bunuh diri terjadi rumah ibadah yang diklaim oleh ISIS menewaskan sedikitnya 45 orang di kota-kota Tanta dan Alexandria.

Pada Februari 2018, Mesir meluncurkan Operasi Sinai 2018 dalam upaya untuk membersihkan Semenanjung Sinai dari ISIS.

Pada Juni, delapan polisi Mesir tewas dalam serangan teroris di sebuah pos pemeriksaan di Semenanjung Sinai.

Pada Mei, sebuah ledakan di bus turis dekat piramida Giza terkenal Mesir melukai 17 orang, termasuk turis Afrika Selatan.

Serangan itu terjadi hampir lima bulan setelah tiga wisatawan Vietnam dan pemandu Mesir mereka terbunuh ketika sebuah bom pinggir jalan menabrak bus mereka ketika melintas di dekat piramida Giza di luar Kairo.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement