Ahad 14 Jul 2019 13:47 WIB

Prancis akan Bentuk Komando Pertahanan Ruang Angkasa

Komando Pertahanan Ruang Angkasa Prancis akan bertugas lindungi satelit negara

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Presiden Prancis Emmanuel Macron sudah mengusulkan adanya wajib militer dalam kampanye pemilu.
Foto: Reuters/Yoan Valat/Pool
Presiden Prancis Emmanuel Macron sudah mengusulkan adanya wajib militer dalam kampanye pemilu.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis akan membentuk komando pertahanan ruang angkasa baru pada September mendatang. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, komando pertahanan tersebut akan membantu melindungi satelit yang dimiliki oleh Prancis. 

Macron mengatakan, pasukan komando ruang angkasa baru akan menggantikan pasukan komando ruang angkasa bersama yang dibentuk pada 2010. Menurutnya, pembentukan pasukan ini merupakan sebuah cara aktif untuk melindungi satelit Prancis.

Baca Juga

"Kami akan memperkuat pengetahuan kami tentang situasi ruang angkasa, kami akan melinungi satelit kami dengan cara yang aktif. Sebuah komando ruang angkasa besar akan dibuat September depan di dalam Angkatan Udara, yang pada akhirnya akan menjadi Angkatan Udara dan Antariksa," ujar Macron, dilansir BBC, Ahad (14/7).

Selain itu, Macron juga berbicara tentang memperkuat otonomi strategis dalam kerangka kerja Eropa. Para analis menilai hal ini sebagai upaya untuk memastikan agar Uni Eropa tidak tersingkir oleh Amerika Serikat (AS) dan pesaing lainnya.

Pembentukan komando pertahanan ruang angkasa Prancis mengikuti langkah serupa oleh AS, Cina, dan Rusia dalam beberapa tahun terakhir. Tahun lalu, Presiden AS Donald Trump memerintahkan pembentukan pasukan antariksa.

Para analis menyatakan, langkah Prancis tersebut merupakan pergantian dari posisi defensif ke ofensif. Situs peluncuran Badan Antariksa Eropa di Kourou, Guyana memberikan peran utama di luar angkasa bagi Prancis. Macron mengatakan, peran ini harus dipertahankan oleh Prancis. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement