Sabtu 10 Aug 2019 22:13 WIB

Polisi: 57 Orang Tewas dalam Ledakan Truk Bahan Bakar

Korban tewas akibat berusaha mencuri bahan bakar dari truk yang kecelakaan

Rep: Lintar Satria/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Trunk tanki yang membawa bahan bakar meledak dan menghancurkan sekitar termasuk sepeda motor di Morogoro Tanzania. Ledakan itu menyebabkan puluhan orang tewas yang bisa disebut kejadian terburuk di negara-negara Afrika Timur
Foto: AP
Trunk tanki yang membawa bahan bakar meledak dan menghancurkan sekitar termasuk sepeda motor di Morogoro Tanzania. Ledakan itu menyebabkan puluhan orang tewas yang bisa disebut kejadian terburuk di negara-negara Afrika Timur

REPUBLIKA.CO.ID, DAR ES SALAAM -- Polisi Tanzania mengatakan ada 57 orang tewas dalam ledakan truk bahan bakar. Truk yang rusak karena kecelakaan itu meledak pada Sabtu (10/8) ketika warga berusaha menyedot bahan bakar yang dibawanya.

Kepada stasiun televisi setempat Azam TV, Komisioner Polisi Wilayah Steven Kabwe mengatakan banyak orang yang terluka bakar dalam peristiwa yang terjadi di kota Morogoro itu. Kota yang berjarak 200 kilometer dari Dar es Salaam, pusat ekonomi Tanzania.

Saksi mata mengatakan sejumlah orang berkumpul di sekitar truk bahan bakar yang terlibat kecelakaan. Mereka mengatakan orang-orang itu mencoba menyedot bahan bakar ketika truk itu mulai terbakar. 

Di Afrika Timur insiden orang tewas karena mencuri bahan bakar menjadi hal biasa. Pada tahun 2013 lalu kejadian serupa yang menewaskan 29 orang di Kampala, pinggir kota Uganda. 

Peristiwa yang mirip juga pernah terjadi di Meksiko pada Januari lalu. Setidaknya 66 orang tewas dan 76 orang luka-luka dalam musibah yang disebabkan oleh ledakan pipa bahan bakar.

Musibah tersebut bermula ketika pelaku pencuri bahan bakar melubangi pipa untuk mengambil bahan bakar secara ilegal. Ledakan terjadi ketika warga sekitar ikut berkumpul dan mengumpulkan bahan bakar ke dalam wadah.  

Dalam sebuah rekaman video terlihat warga yang sedang mengumpulkan bahan bakar dari pipa tampak tertawa senang. Di sekitar pipa bahan bakar terdapat 25 pasukan tentara yang mencoba membujuk warga unutk pergi dari lokasi tersebut. 

Namun jumlah tentara kalah jauh dibandingkan jumlah warga yang mencapai 600 orang hingga 800 orang. Tak hanya menolak ajakan untuk pergi sebagian warga juga menunjukkan sikap agresif.

Dua jam setelah pipa dirusak secara ilegal, bahan bakar pada pipa terbakar dan menyebabkan ledakan besar. Api dan asap ledakan membumbung tinggi hingga ke langit. 

Video dan foto yang beredar menunjukkan bagaimana para warga berusaha lari dari ledakan tersebut. Para korban terdengar berteriak kesakitan dan meminta pertolongan. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement