Rabu 31 Jul 2019 14:00 WIB

Turki Minta AS Akhiri Dukungan untuk Kelompok PKK/YPG

Turki menilai kelompok PKK/YPG merupakan organisasi teroris.

Red: Nur Aini
Bendera Turki di jembatan Martir, Turki
Foto: AP
Bendera Turki di jembatan Martir, Turki

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar meminta AS sepenuhnya mengakhiri dukungannya untuk kelompok teror PKK/YPG. Hal itu disampaikan Hulusi kepada Menteri Pertahanan AS melalui panggilan telepon.

Hulusi Akar mengatakan Turki akan menciptakan zona amannya sendiri jika kedua negara itu gagal menciptakan pandangan yang sama. Hal itu dikatakannya dalam satu pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan nasional pada Senin (29/7).

Baca Juga

Kementerian tersebut mengatakan Akar mengucapkan selamat kepada Mark Esper atas jabatan barunya sebagai Menteri Pertahanan AS. Keduanya membahas rencana mengenai zona aman di Suriah Utara.

Akar menekankan bahwa mereka tidak akan membiarkan teror di Turki Selatan. Turki ingin memastikan keamanan dan keselamatan bukan hanya untuk negeri dan rakyatnya tapi juga bagi kelompok agama dan etnik seperti Kurdi, Arab, Assyria, Kristen dan Yazidi yang tinggal di wilayah tersebut.

Akar juga menekankan bahwa Turki satu-satunya negara yang mampu, efisien dan terkait untuk menyediakan pengawasan atas zona aman di Suriah Utara. Ia mengatakan zona aman tersebut harus diciptakan berdasarkan kriteria yang meliputi pengambilan semua senjata dari anggota PKK/YPG di zona aman, menghapuskan organisasi teror dari zona aman seluas 30 sampai 40 kilometer, penghancuran semua terowongan PKK/YPG, tempat berlindung, perlengkapan dan amunisi di daerah itu. Seluruh kawasan kemudian akan dikuasai oleh Turki melalui koordinasi dengan AS.

Dalam lebih dari 30 tahun aksi teror terhadap Turki, anggota PKK, yang dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa, telah bertanggung-jawab atas kematian 40 ribu orang, termasuk perempuan, anak kecil, dan bayi.

Sejak 2017, Turki dan AS telah terlibat konflik mengenai keputusan Turki untuk membeli S-400, sistem pertahanan rudal buatan Rusia. AS mengancam akan memutuskan kontraknya untuk menjual jet F-35 kepada Turki.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement