Rabu 07 Aug 2019 18:56 WIB

Kerja Sama Usai Brexit, Inggris Sambut Ajakan Trump

Inggris menanti kerja sama dengan Amerika untuk kesepakatan perdagangan bebas.

Rep: Lintar Satria/ Red: Budi Raharjo
Bendera Uni Eropa dan bendera Inggris yang ditinggalkan demonstran pro-Brexit di Parliament Square di London, 29 Maret 2019.
Foto: AP Photo/Matt Dunham
Bendera Uni Eropa dan bendera Inggris yang ditinggalkan demonstran pro-Brexit di Parliament Square di London, 29 Maret 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab memuji sambutan hangat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas ajakan kerja sama ekonomi paska Brexit. Ia mengatakan Inggris menantikan kontrak kerja sama perdagangan paska Brexit.

"Kami menghargai antusiasme dan sambutan hangat presiden atas hubungan Inggris-AS," kata Raab, Rabu (7/8).

Raab bertemu dengan Trump dan Wakil Presiden Mike Pence hari ini. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menunjuk Raab sebagai menteri luar negeri bulan lalu.

"Inggris menantikan kerja sama dengan teman Amerika kami untuk meraih kesepakatan perdagangan bebas yang baik untuk kedua negara dan kerja sama untuk menghadapi tantangan keamanan yang kami hadapi," kata Raab.  

Johnson berjanji akan melaksanakan Brexit dengan atau tanpa kesepakatan pada akhir bulan Oktober mendatang. Pada pekan lalu Raab datang ke Bangkok, Thailand bertemu dengan 20 menteri luar negeri Asia-Pasifik membahas peluang kerja sama perdagangan dan mempererat hubungan diplomatik.

Pada hari Selasa lalu Raab mengatakan Inggris bertekad untuk meningkatkan hubungan ekonomi dengan mitra non-Eropa. Kini ia berusaha berkerja bersama dengan negara-negara itu untuk memastikan transisi kesepakatan perdagangan setelah Brexit berjalan mulus.

"Dan artinya bergerak cepat ke kesepakatan dagang yang lebih luas yang mendorong bisnis, menurunkan harga konsumen dan menghormati standar tinggi kami," katanya.

Pemerintah Inggris mengatakan total perdagangan bilateral mereka dengan Kanada, AS dan Meksiko mencapai 225 miliar poundsterling. Raab mengatakan dalam kunjungannya itu ia juga akan membahas isu-isu internasional yang penting.

"Saya juga ingin membangun aliansi yang lebih kuat untuk menegakkan supremasi hukum internasional dan mengatasi isu yang mengancam keamanan kami apakah itu perilaku mengancam Iran atau aksi Rusia merusak stabilisasi Eropa atau ancaman dari terorisme dan perubahan iklim," kata Raab. n Lintar Satria/Reuters 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement