Selasa 13 Aug 2019 12:32 WIB

Kepala Intelijen Korsel-Korut Gelar Pertemuan Rahasia

Pertemuan antara Suh dan Jang tampaknya hanya sebagai anjangsana.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Bendera Korea Selatan dan Korea Utara. Ilustrasi
Foto: gallerychip.com
Bendera Korea Selatan dan Korea Utara. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kepala Intelijen dua negara Korea melakukan pertemuan rahasia pada April lalu. Keduanya bertemu setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un menggelar pertemuan kedua pada Februari lalu di Vietnam.

Pada Selasa (13/8) kantor berita Korea Selatan (Korsel) Yonhap melaporkan pertemuan antara Direktur Badan Intelijen Nasional Korsel Suh Hoon dan Kepala Intelijen Korut Jang Kum-chol. Pertemuan ini sudah dikonfirmasi sumber pemerintah Korsel. Pertemuan ini digelar setelah Jang menjadi kepada Departemen Front Persatuan Korut (UFD).

Baca Juga

Jang menggantikan Kim Yong-chol yang menjadi kepala negosiasi denuklirisasi nuklir. Perubahan posisi ini tampaknya dilakukan agar Kim dapat melepaskan tanggung jawab atas kegagalan pertemuan Februari yang tidak menghasilkan kesepakatan apa pun.

Pertemuan antara Suh dan Jang tampaknya hanya sebagai anjangsana antara kepala intelijen. Dalam pertemuan itu Suh mengungkapkan harapan membaiknya hubungan antar-Korea.

Sementara, kata sumber Yonhap, Jang membagikan pandangan Korut tentang pertemuan Trump dan Kim di Hanoi. Sumber tersebut mengatakan mereka tidak membahas pertemuan antar-Korea.

Sangat sedikit yang diketahui tentang Jang. Ia dilaporkan berusia akhir 50-an dan kariernya dihabiskan untuk hubungan antar-Korea.

Pertama kali namanya disebutkan media Korut pada April lalu ketika ia dilaporkan ditunjuk sebagai Direktur Komite Pusat Partai Komunis Korut. Badan intelijen Seoul mengatakan pada bulan yang sama Jang ditunjuk sebagai kepala UFD. Tapi Korut belum mengonfirmasinya dengan resmi.

Pertama kali ia muncul dihadapan publik ketika menemani Kim berkunjung ke perbatasan antar-Korea (DMZ). Mereka bertemu dengan Trump di desa Panmunjom pada Juni lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement