Potong Hewan Kurban
Di Indonesia, perayaan Idul Adha identik dengan penyembelihan hewan kurban untuk dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Di Madison, tradisi penyembelihan tidak dilakukan secara terbuka, namun bila ingin berkurban maka kegiatan berkurban dapat dilaksanakan di tempat pemotongan hewan yang sudah mempunyai izin penyembelihan dan menuruti syarat-syarat higienis.
Jamaah bisa mengumpulkan sejumlah dana kepada pengurus Islamic Center kemudian mereka akan mengatur pemotongan hewan kurban sesuai dengan syariat Islam. Dagingnya akan diberikan kepada yang berkurban dan masyarakat yang berhak menerimanya.
Selain mengumpulkan uang kepada pihak pengurus, umat Islam juga bisa melakukannya sendiri, seperti yang dilakukan oleh salah satu teman saya dari Yordania. Mereka memotong sendiri kambing yang dibeli di tempat pemotongan hewan yang berjarak sekitar satu jam dari perumahan kami bila menggunakan mobil. Biaya yang dibutuhkan adalah sekitar 200 dolar AS untuk kambing dan biaya pemotongan kambing tersebut.
Selain itu, dari Indonesian Muslims Society of America (IMSA) juga memfasilitasi kaum Muslim yang hendak berkurban lewat situs kurban https://imsacare.us Harga bervariasi mulai dari 177 dolar AS hingga 1.230 dolar AS yang dikoordinasi oleh Rumah Zakat. Lalu sekitar 123 dolar AS hingga 1.274 dolar AS yang dikelola oleh PKPU Human Initiative.
Harga tersebut sudah termasuk biaya pemrosesan kornet, pengemasan, dan distribusi ke desa-desa yang diberdayakan, bencana, dan daerah konflik. Jangan khawatir, masih banyak juga organisasi Islam internasional lainnya yang kurang lebih menyalurkan kurban dengan cara yang sama, yaitu melalui proses pengolahan menjadi kornet dan kemudian mengirimkan ke desa-desa dan bahkan ke negara lain atau daerah konflik yang membutuhkan.
Menjelang perayaan puncak Idul Adha, saya sempatkan juga melaksanakan puasa beberapa hari sebelum tanggal 10 Zulhijah sesuai yang disunahkan dalam Islam. Selama 15 jam dan bersama komunitas wanita Muslimah, saya berpartisipasi dalam acara Nonton Bareng (nobar) film berjudul “The Hajj: The Muslim Pilgrimage” di Perpustakaan Umum Fitchburg untuk sekadar mengingatkan makna di balik tujuan berhaji dan berkurban.
Hewan kurban yang akan dipotong umat Muslim di Wisconsin, Amerika Serikat.
Piknik bersama Komunitas Muslim Madison
Selain salat Ied dan makan bersama komunitas, aktivitas lain komunitas Madinah yang tak kalah seru dalam rangka Idul Adha adalah piknik bersama keluarga muslim. Tahun ini, acara piknik akan diselenggarakan seminggu setelah Idul Adha, yaitu 18 Agustus.
Pertimbangannya, panitia pelaksana membutuhkan waktu untuk mempersiapkan acara dan lokasi. Kegiatan ini rencananya dinamai Eid Community Picnic di Taman Elver dan akan ada arena bermain untuk anak, lukis hennah bagi orang dewasa dan juga anak-anak.
Komunitas Muslim Madinah memang memiliki tradisi merayakan Idul Fitri dan Idul Adha dengan piknik bersama. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai ajang bagi komunitas Muslim di Madison untuk berbagi kebahagiaan hari raya.
Piknik dimulai sekitar jam 11 dan akan diawali dengan Sholat Zuhur berjamaah serta makan siang bersama, sedangkan anak-anak bisa puas berlarian dan bermain di bouncing castle. Selain anggota komunitas, piknik ini juga turut dihadiri oleh beberapa pejabat lokal yang diundang khusus untuk ikut merayakan kebersamaan dan acara ini bersifat terbuka juga untuk rekan nonmuslim yang ingin ikut merasakan semarak perayaan hari besar umat Islam ini.
Panitia biasanya melibatkan pula para sukarelawan untuk mengatur detil pelaksanaan seperti persiapan sajian yang dihidangkan dari grup etnis yang beragam. Tenda-tenda untuk tempat berteduh, fasilitas permainan anak, serta tim kebersihan.
Melalui berbagai kegiatan yang saya ikuti, saya merasakan walaupun komunitas Muslim di Madison terdiri dari berbagai macam orang dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda; namun rasa kebersamaan satu sama lain sangatlah kental. Pelaksanaan perayaan Idul Adha yang sederhana tidak menghilangkan euforia hari raya Idul Adha.
Menurut saya, hal ini bisa menjadi salah satu hal baik yang dapat dicontoh oleh masyarakat Indonesia. Meski berbeda etnis Muslim yang membentuk suatu komunitas, rasa kebersamaan sebagai sesama muslim tetap hadir mewarnai perayaan Iduladha di Madison, Wisconsin, Amerika Serikat.
Tulisan oleh Endang Fourianalistyawati – Mahasiswa Doctoral Universitas Wisconsin