Sabtu 24 Aug 2019 11:52 WIB

Kebakaran Hutan Amazon Mencemaskan Dunia

Presiden Brasil menolak campur tangan asing untuk menangani kebakaran di Amazon.

Foto udara dari area daratan yang terbakar di negara bagian Mato Grosso, Brasil. Menurut laporan media, wilayah Amazon Brazil menderita sejumlah besar kebakaran, dengan peningkatan 84 persen pada periode yang sama tahun lalu.
Foto: EPA-EFE/Rogerio Florentino
Foto udara dari area daratan yang terbakar di negara bagian Mato Grosso, Brasil. Menurut laporan media, wilayah Amazon Brazil menderita sejumlah besar kebakaran, dengan peningkatan 84 persen pada periode yang sama tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, kebakaran Hutan Amazon merupakan krisis internasional. Dia menyerukan agar persoalan ini menjadi agenda utama dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-7.

"Rumah kita terbakar," ujar Macron dalam cicitan di Twitter, Jumat (23/8). Prancis akan menjadi tuan rumah KTT G-7 pada akhir pe kan ini.

Macron mengatakan, kebakaran Hutan Amazon menjadi persoalan mendesak yang harus dibahas dalam KTT tersebut. Apa lagi, Hutan Amazon menyumbang 20 persen oksigen dunia.

"Hutan Hujan Amazon paru-paru dunia yang menghasilkan 20 persen oksigen di planet kita. Anggota KTT G-7, mari kita bahas bencana darurat ini di urutan teratas selama dua hari," kata Macron.

Pernyataan Macron mendapatkan reaksi keras dari Presiden Brasil Jair Bolsonaro. Dia menuding Macron menggunakan masalah domestik Brasil untuk mengambil keuntungan politik secara pribadi.

"Saya kecewa bahwa Presiden Macron berusaha mengambil keuntungan dari apa yang merupakan masalah domestik Brasil dan negara-negara Amazon lainnya untuk keuntungan politik pribadi," ujar Bolsonaro yang dikutip the Guardian.

Menurut Bolsonaro, usulan Macron untuk membahas kebakaran Hutan Amazon dalam KTT G-7 merupakan pola pikir kolonialis. "Usulan Presiden Perancis agar masalah Amazon dibahas di G-7 tanpa partisipasi negara-negara di kawasan itu membangkitkan pola pikir kolonialis yang salah tempat, di mana tidak tergolong dalam abad ke-21," cicit Bolsonaro dalam Twitter-nya.

Bolsonaro menyerukan kepada negara asing agar tidak ikut campur dalam persoalan dalam negeri Brasil, terutama kebakaran Hutan Amazon. Bolsonaro mengatakan, negara-negara yang mengirimkan donasi amal untuk Amazon memiliki tujuan untuk mengganggu kedaulatan Brasil.

"Negara-negara ini yang mengirim uang ke sini, mereka tidak mengirimnya se bagai amal. Mereka mengirimnya dengan tujuan mengganggu kedaulatan kami," ujar Bolsonaro dalam unggahan langsung di Facebook.

The Guardian melaporkan, putra Bolsonaro, yaitu Eduaro, ikut menyerang Macron melalui cicitannya di Twitter yang kini memiliki 1,6 juta pengikut. Di akun tersebut ia membagikan tautan video di Youtube yang menyebut bahwa Macron orang idiot.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Brasil Ernesto Araujo mengecam pernyataan kampanye internasional yang menurut dia biadab dan tidak adil terhadap negaranya. Araujo meng klaim kam panye tersebut dilaku kan oleh sebab pemerintahan Bolsonaro tengah membangun kembali Brasil.

"Krisis ling kungan tampaknya menjadi senjata terakhir yang tersisa di ruas ke bohongan kiri untuk meredam fakta ini," katanya.

Ketua Majelis Rendah Brasil Rodrigo Maia mengatakan, pihaknya akan membuat komite eksternal untuk memantau keba karan Hutan Hujan Amazon. Dia berjanji akan membentuk kelompok kerja untuk mengevaluasi dan mengusulkan solusi kepada pemerintah.

Berbagai pihak menuduh pemerintahan Brasil yang menyebabkan kebakaran hutan membara di sebagian besar lembah Amazon. Menurut aktivis lingkungan, masalah pengawasan pemerintah yang buruk dan dorongan pembukaan hutan ilegal menyebabkan kebakaran hutan.

"Mereka yang menghancur kan Amazon dan membiarkan deforestasi terus berlanjut di dorong oleh tindakan dan kebijakan pemerintah Bolsonaro. Sejak menjabat, pemerintah saat ini secara sistematis membongkar kebijakan lingkungan Brasil," kata Danicley Aguiar dari Green peace Brasil.

Brasil telah mengalami lebih dari 72 ribu kebakaran tahun ini. Angka itu meningkat 84 persen pada periode yang sama tahun 2018, menurut National Institute for Space Research. Lebih dari setengahnya berada di Amazon.

Terdapat peningkatan tajam dalam deforestasi selama bulan Juli. Hal ini diikuti oleh pembakaran yang meluas pada Agustus. Surat kabar lokal mengatakan, petani di beberapa daerah melakukan pembakaran dengan memanfaat kan lemahnya penegakan oleh pihak berwenang. Bulan lalu kepala badan antariksa Brasil bahkan dipecat setelah Presiden membantah data deforestasi resmi dari satelit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement