Ahad 01 Sep 2019 11:43 WIB

Hizbullah akan Balas Serangan Drone Israel

Serangan drone Israel menyasar kantor media Hizbullah.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nur Aini
Pesawat tanpa awak Israel, Ethan.
Foto: timesofisrael
Pesawat tanpa awak Israel, Ethan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah menyatakan bakal membalas langkah Israel yang dituding mengirim pesawat tak berawak bermuatan bahan peledak. Hizbullah menyebut drone tersebut mendarat di atap gedung kantor media Hizbullah. Sebuah drone bahkan ada yang meledak di udara.

Nasrallah menegaskan kembali, Israel akan menghadapi dampak atas serangan pesawat tak berawaknya. Komandan lapangan Hizbullah pun siap untuk membalas. "Perlu memutuskan balasan. (Israel) harus membayarnya," kata Nasrallah dikutip dari laman Aljazirah, Ahad (1/9).

Baca Juga

Nasrallah menyampaikan itu kepada para pendukungnya ketika ketegangan antara gerakan yang berpusat di Libanon dan pemerintah Israel diperkirakan akan meningkat. Pekan lalu, Hizbullah menuduh Israel menerbangkan drone bermuatan bahan peledak ke markas kelompok itu di ibu kota Lebanon. Hizbullah juga berjanji bakal membalas.

Sejak itu, media Israel melaporkan bahwa drone itu menargetkan perangkat keras untuk mencampur bahan kimia propelan yang digunakan dalam rudal. Namun Hizbullah dan para pejabat Lebanon belum menanggapi laporan-laporan itu, dan Israel juga belum mengklaim bertanggung jawab atas insiden itu.

Kamis lalu, tentara Israel menuding Iran berkolaborasi dengan Hizbullah untuk mengumpulkan rudal yang dapat menyebabkan banyak korban manusia. Tetapi bagi Nasrallah, klaim bahwa Hizbullah bekerja sama dengan Iran untuk membangun pabrik produksi rudal adalah rekaan untuk membenarkan agresi Israel terhadap Lebanon.

"Kami tidak memiliki pabrik untuk memproduksi rudal di Lebanon," kata Nasrallah. Apalagi, kata dia, Hizbullah sudah memiliki cukup rudal untuk setiap konfrontasi kecil ataupun besar, tanpa perlu membangun pabrik untuk menghasilkan lebih banyak.

Namun, sebelum Nasrallah mengeluarkan pernyataan tersebut, tentara Israel mengumumkan telah memerintahkan pasukan tambahan untuk dikerahkan di sepanjang perbatasan dengan Lebanon, di mana ini membuat eskalasi meningkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement