Selasa 03 Sep 2019 12:07 WIB

Iran Kritik Rencana Inggris Kerahkan Drone ke Teluk Persia

Pengerahan drone Inggris dinilai tidak akan membuat perairan Teluk Persia lebih aman.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Teluk Persia
Teluk Persia

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengomentari laporan tentang dugaan Inggris mengerahkan pesawat nirawak (drone) ke Teluk Persia. Menurut dia, tindakan itu tidak akan membuat kawasan perairan di sana menjadi lebih aman.

"Wilayah kami tidak akan aman jika kehadiran militer di sana meluas. Meningkatkan kontingen militer di Teluk Persia akan menyebabkan ketidakamanan di kawasan tersebut," kata Zarif pada Senin (2/8), dikutip laman Sputnik.

Baca Juga

Dia menekankan keamanan di Teluk Persia tidak dapat dipastikan tanpa keterlibatan Iran. Zarif mengisyaratkan bahwa negaranya tetap memiliki peran vital dalam mengondisikan situasi di sana.

Sebelumnya, Sky News melaporkan bahwa Inggris mungkin akan mengerahkan drone ke Teluk Persia. Langkah itu bertujuan meningkatkan pengawasan dan membantu melindungi kapal-kapal berbendera Inggris di tengah ketegangannya dengan Iran.

Pada 19 Juli lalu, Pasukan Garda Revolusi Iran menangkap dan menahan kapal tanker Inggris, Stena Impero, saat melintasi Selat Hormuz. Zarif mengklaim kapal itu ditangkap karena melewati kanal yang salah dan membahayakan keselamatan dan keamanan pengiriman serta navigasi.

Namun, dia membantah bahwa penangkapan Stena Impero merupakan aksi balas dendam. Pada 4 Juli, Marinir Kerajaan Inggris diketahui menangkap kapal tanker Iran, Grace 1, di Selat Gibraltar.

Grace 1 ditahan karena diduga hendak mengirim pasokan minyak ke Suriah yang tengah berada di bawah sanksi Uni Eropa. Iran memprotes penangkapan tersebut. Ia menilai Inggris telah melakukan aksi pembajakan.

Setelah hampir dua bulan ditahan otoritas Gibraltar, Grace 1 kemudian dibebaskan. Namun, kapal itu berubah nama menjadi Adrian Darya 1.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement