Rabu 28 Aug 2019 05:45 WIB

Imigran Irak Tewas Setelah Berenang dari Prancis ke Inggris

Sebelum meninggal, seorang pria imigran ditolak suakanya oleh Jerman.

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Pengungsi dan imigran berdatangan ke Eropa lewat laut di Pulau Lesbos, Yunani.
Foto: Reuters
Pengungsi dan imigran berdatangan ke Eropa lewat laut di Pulau Lesbos, Yunani.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS — Seorang pria asal Irak meninggal saat mencoba berenang melintasi selat menuju Inggris pada Selasa (27/8). Pihak berwenang Belgia menemukan jasad pria yang diyakini berusia 40-an dan merupakan seorang migran. 

Menurut pihak berwenang, pria itu tepatnya ditemukan meninggal di lepas pantai Belgia, dekat Zeebrugge, West Flanders. Itu adalah pertama kalinya seorang migran harus kehilangan nyawa di perairan negara itu. 

Baca Juga

Kepolisian kemudian melakukan identifikasi dengan menggunakan sidik jari korban. Nampaknya pria itu berusaha menyeberang ke Inggris dari Prancis, setelah suakanya sempat ditolak oleh Jerman. 

“Ini membuat saya sangat sedih, di abad ke-21 ada orang yang mencoba berenang dari Prancis ke Inggris dan itu gila,” ujar Gubernur West Flanders, Carl Decaluwe dilansir The Independent, Selasa (27/8). 

Direktur program pengungsi dan hak-hak migan dari organisasi Amnesty di Inggris, Steve Valdez-Symonds mengatakan pria itu tenggelam, setelah dua pekan sebelumnya insiden serupa juga terjadi pada seorang perempuan. Ia menegaskan bahwa seharusnya peristiwa semacam itu dapat dihindari. 

“Namun, pemerintah terus menghindar dan tidak berbagi tanggung jawab mereka. Resiko kematian seperti ini akan tetap tinggi,” ujar Valdez. 

Selain itu, kelompok Kampanye suara Migran mengataan bahwa insiden itu sangat menyedihkan. Mereka meminta agar para migran mendapatkan rute yang aman dan legal. 

Direktur eksekutif Refugee Rights Europe, Marta Welander mengatakan iklim bermusuhan bagi orang-orang terlantar di Prancis  bagian utara tampaknya menghalangi calon pencari suaka untuk tinggal di Prancis. Kondisi itu membuat mereka mencoba dan pergi ke dengan berbagai cara, bahkan jika harus mengeluarkan biaya berapa pun jumlahnya. 

Pada tahun ini, lebih dari 970 orang, termasuk setidaknya 80 anak-anak, telah menyeberangi selat menuju Inggris dengan perahu kecil. Tercatat ebih dari 200 orang melakukan penyebrangan pada Agustus, menjadikannya sebagai jumlah tertinggi sepanjang tahun ini. 

Sebelumnya, ada seorang perempuan asal Iran yang hilang dan diduga meninggal setelah menaiki sebuah kapal bersama dengan 19 orang lainnya. Saat itu, cuaca sedang buruk, dengan angin dan hujan yang melanda wilayah di selat menuju Inggris. 

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberi peringatan keras kepada para pencari suaka yang menyebrangi selat dari Prancis. Ia mengatakan akan mengirim siapa pun yang berhasil melakukan penyebrangan untuk kembali. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement