Selasa 10 Sep 2019 03:35 WIB

Trump: Pembicaraan dengan Taliban Telah "Mati"

Trump menyinggung tentang serangan bom di Kabul, Afghanistan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Yudha Manggala P Putra
Presiden AS Donald Trump dalam konferensi pers di New York pada Kamis (26/9) waktu setempat.
Foto: AP Photo/Mary Altaffer
Presiden AS Donald Trump dalam konferensi pers di New York pada Kamis (26/9) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pembicaraan dengan Taliban yang bertujuan mengakhiri konflik selama 18 tahun di Afghanistan telah mati. Hal itu dia sampaikan kepada awak media di Gedung Putih pada Senin (9/9).

“Sejauh yang saya ketahui, itu sudah mati,” kata Trump, seperti dilaporkan laman BBC.

Trump kembali menyinggung tentang serangan bom Taliban di Ibu Kota Afghanistan Kabul yang menyebabkan 12 orang tewas, termasuk seorang tentara AS. Serangan itu terjadi saat perundingan antara AS dan Taliban berlangsung.

“Mereka (Taliban) berpikir bahwa mereka harus membunuh orang untuk menempatkan diri mereka dalam posisi negosiasi yang sedikit lebih baik,” kata Trump seraya menambahkan bahwa serangan bom di Kabul itu adalah sebuah kesalahan besar.

Trump pun ditanya tentang masih bertahannya 14 ribu tentara AS di Afghanistan. Dia menyebut akan menarik pasukan tersebut. “Kami ingin keluar, tapi kami akan keluar pada waktu yang tepat,” ujarnya.

Sebelumnya Trump telah mengagendakan pertemuan dengan para pemimpin Taliban di Camp David, Maryland. Namun dia membatalkannya setelah Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan bom di Kabul.

Sejak tahun lalu, AS telah menjalin negosiasi dengan Taliban. Permasalahan utama yang mereka bicarakan adalah tentang penarikan pasukan AS dari Afghanistan. Militer AS diketahui merupakan sekutu utama Pemerintah Afghanistan dalam memerangi Taliban. Selain melatih para tentara Afghanistan, militer AS kerap melakukan serangan udara ke basis-basis kekuasaan Taliban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement