Selasa 10 Sep 2019 09:11 WIB

Boris Johnson Ingin Capai Kesepakatan Brexit

Boris Johnson ingin Inggris tetap keluar Uni Eropa atau Brexit pada 31 Oktober.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara kepada media di luar kantor perdana menteri 10 Downing Street di London, Senin (2/9). Johnson mengatakan dia tidak ingin ada pemilu di tengah krisis Brexit.
Foto: AP Photo/Matt Dunham
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara kepada media di luar kantor perdana menteri 10 Downing Street di London, Senin (2/9). Johnson mengatakan dia tidak ingin ada pemilu di tengah krisis Brexit.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBLIN -- Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan ia akan mendapatkan kesepakatan Brexit pada 18 Oktober. Ia menegaskan tidak takut dengan upaya parlemen memblokir Brexit terlaksana tanpa kesepakatan.

"Saya jelas tidak takut dengan apa pun yang terjadi di parlemen, saya pikir seluruh rakyat Inggris ingin kami mendapatkan kesepakatan dan melanjutkannya dan keluar pada 31 Oktober," kata Johnson di Irlandia, Selasa (10/9).

Baca Juga

Berdiri di sebelah Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar, Johnson mengatakan ia memiliki ide untuk menyelesaikan masalah perbatasan Irlandia-Irlandia Utara. Tapi tampaknya terobosan itu tidak dapat dilakukan dengan cepat.

"Saya memiliki satu pesan yang ingin saya sampaikan dengan Anda hari ini, Leo, yang saya inginkan mendapatkan kesepakatan, saya ingin kesepakatan, seperti juga Anda, saya telah melihat dengan sesakma tanpa kesepakatan, saya memeriksa konsekuensinya baik untuk negara saya maupun negara Anda," kata Johnson.

Johnson mengatakan tentu Brexit bisa dilakukan dengan tanpa kesepakatan. Tapi, ia mengatakan tanpa diragukan lagi hasilnya akan menjadi kegagalan dalam tata kenegaraan yang semua pihak dalam pemerintahan bertanggung jawab terhadapnya.

"Jadi demi kebaikan bisnis, petani, dan jutaan rakyat biasa yang mengandalkan kami untuk menggunakan imajinasi dan kreatifitas kami untuk menyelesaikan ini, saya ingin Anda tahu saya akan jauh lebih senang mendapatkan kesepakatan," kata Johnson.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement