Senin 02 Sep 2019 04:04 WIB

Paus Francis Serukan Dunia Hentikan Perusakan Lingkungan

Paus Francis merujuk kebakaran di Amazon sebagai keadaan darurat iklim.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Andri Saubani
Marinir Bolivia berusaha memadamkan api belantara Amazon di wilayah Bolivia.
Foto: Juan Karita/AP
Marinir Bolivia berusaha memadamkan api belantara Amazon di wilayah Bolivia.

REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Paus Francis menyerukan tindakan segera untuk menghentikan perusakan lingkungan planet ini dan memperingatkan hutan Amazon sangat terancam, merujuk pada kebakaran yang baru-baru ini merusak wilayah tersebut. Dia menantang para pemerintah dunia untuk mengambil "langkah drastis" untuk memerangi pemanasan global dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, dengan mengatakan dunia mengalami keadaan darurat iklim.

Dia menyalahkan dosa, keegoisan, dan keinginan rakus untuk memiliki dan mengeksploitasi atas efek merusak dari perubahan iklim dalam sebuah pesan untuk menandai Hari Doa Sedunia untuk Perawatan Ciptaan. Ini bukan pertama kalinya paus Amerika Latin pertama Gereja Katolik mengecam kerusakan yang disebabkan oleh kebakaran Amazon.

Pekan lalu, dia menyerukan tindakan bersama untuk memadamkan api dengan mengatakan paru-paru hutan sangat penting bagi planet kita. Paus mengatakan KTT Aksi Iklim PBB mendatang sangat penting.

"Di sana, pemerintah akan memiliki tanggung jawab untuk menunjukkan kemauan politik untuk mengambil langkah-langkah drastis untuk mencapai secepat mungkin nol emisi gas rumah kaca bersih dan untuk membatasi kenaikan rata-rata suhu global menjadi 1,5 derajat Celcius sehubungan dengan tingkat pra-industri, sesuai dengan tujuan Perjanjian Paris," kata Paus Francis, dilansir di Telegraph, Ahad (1/9).

Paus Francis telah menjadikan perlindungan lingkungan sebagai salah satu ciri kepausannya dan secara terbuka berselisih dengan orang yang tidak percaya perubahan iklim seperti Presiden Amerika Donald Trump, yang membawa AS keluar dari kesepakatan iklim Paris.

"Kita telah menyebabkan darurat iklim yang dengan serius mengancam alam dan kehidupan itu sendiri, termasuk kehidupan kita sendiri,” kata Francis, pemimpin umat 1,3 miliar umat Katolik Roma sedunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement