Rabu 11 Sep 2019 23:13 WIB

China Tahan Pria Sebar Foto Tentara di Perbatasan Hong Kong

Pria itu diduga terlibat dalam kegiatan ilegal yang membahayakan keamanan negara.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Borgol
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Ilustrasi Borgol

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China mengumumkan telah menahan seorang pria Taiwan atas tuduhan keamanan negara. Penangkapannya karena pria tersebut membagikan foto-foto perlengkapan pasukan China di perbatasan Hong Kong.

Pria Taiwan tersebut diidentifikasikan bernama Lee Meng-chu. Hal tersebut dikatakan oleh Juru bicara Kantor Urusan Taiwan daratan Cina. "Dia diselidiki setelah ia diduga terlibat dalam kegiatan ilegal yang membahayakan keamanan negara", kata juru bicara tersebut tanpa menjelaskan lebih lanjut, seperti dikutip di Guardian, Rabu (11/9).

Baca Juga

Keluarga dan kerabat mengkhawatirkan keberadaan Lee yang bekerja sebagai pengatur kegiatan sukarela di sebuah komunitas nelayan kecil di Taiwan selatan. Mereka tidak dapat menghubunginya selama berminggu-minggu.

Wali Kota Taiwan, Chen Yalin mengatakan kepada Central News Agency yang dikelola pemerintah, sebelumnya Lee mengiriminya foto yang menunjukkan berkumpulnya pasukan paramiliter. Setelah itu, Yalin mengakui tidak dapat menghubungi Lee.

Chen mengatakan, dirinya melakukan komunikasi dengan Lee pada 20 Agustus. Saat itu, Lee memberitahunya dia berada di sisi perbatasan Hong Kong dengan China dan hendak menyeberang ke Shenzhen.

"Tentara Pembebasan Rakyat berkumpul di perbatasan, situasinya tampak tegang," kata Chen mengutip pernyataan Lee.

Chen mengatakan, Lee yang berasal dari kotapraja Fangliao diperkirakan akan terbang dari Hong Kong ke Indonesia untuk menemuinya di Jakarta untuk menghadiri konferensi pada akhir Agustus, namun ia tidak tiba.

Berita tentang penahanan Lee muncul ketika Hong Kong terjerat dalam krisis politik terburuk selama beberapa dekade. Protes antipemerintah tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda setelah tiga bulan. Foto-foto latihan yang dilakukan di kota perbatasan China di Shenzhen memicu spekulasi China akan mengerahkan militernya untuk menindak protes di Hong Kong.

Orang-orang yang ditahan oleh China atas tuduhan keamanan negara seringkali ditahan selama berbulan-bulan di lokasi yang tidak diketahui. Mereka tidak boleh menerima kunjungan dari pengacara dan keluarga.

Pada Maret 2017, aktivis hak-hak Taiwan Lee Ming-che menghilang dalam perjalanan ke China, namun muncul kembali pada September pada sidang pengadilan di kota Changsha selatan. Dia kemudian dijatuhi hukuman lima tahun penjara karena subversi kekuasaan negara. Ia dituduh mengadakan kuliah politik online dan membantu keluarga para pembangkang yang dipenjara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement