REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump memiliki kulit yang terkadang terlihat berwarna oranye. Hal itu telah menjadi topik perdebatan yang intens di antara para komedian dan sejumlah kritikus online.
Sekarang Trump telah memberikan jawabannya, dan itu bukan yang diharapkan banyak orang. Masalahnya yakni, bola lampu hemat energi yang membuatnya terlihat berwarna oranye.
Berbicara di depan audiensi legislator Republik di Baltimore pada Kamis (12/9) malam, Trump memberikan pidato bertele-tele, di mana ia menanggapi kritik atas rencananya untuk melemahkan peraturan tentang bola lampu yang ramah lingkungan.
"Orang-orang berkata: ada apa dengan bola lampu? Saya berkata: inilah ceritanya. Dan saya melihatnya. Bola lampu yang terpaksa kami gunakan! Nomor satu, bagi saya, yang paling penting, cahayanya tidak bagus. Saya selalu terlihat oranye. Dan begitu juga Anda! Cahaya merupakan yang terburuk," kata Trump dilansir Guardian Sabtu (14/9).
Trump mengeluhkan bahwa bola lampu hemat energi jauh lebih mahal daripada pendahulunya yang pijar. Menurutnya, bola lampu itu perlu diperlakukan sebagai limbah berbahaya jika rusak.
Bola lampu hemat energi seperti lampu pijar halogen, compact fluorescent lamp (CFL), dan Light Emitting Diode (LED) biasanya menggunakan energi sekitar 25 hingga 80 persen lebih sedikit daripada lampu pijar tradisional dan dapat bertahan hingga 25 kali lebih lama.
Tapi itu tidak cukup baik bagi Trump. "Apa yang kita lakukan? Ini dianggap limbah berbahaya, tetapi jauh lebih mahal dan terang itu tidak sebagus itu. Jadi kami akan menjualnya, tetapi kami juga akan menjual lampu pijar. Orang-orang sangat senang karenanya. Ini luar biasa," ucapnya.