Ahad 08 Sep 2019 10:15 WIB

PBB Kirimkan Bantuan Warga Suriah di Kamp Terpencil

Situasi kemanusiaan di kamp Rukban tetap kritis

Rep: Puti Almas/ Red: Esthi Maharani
PBB
PBB

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA — PBB telah mengirimkan bantuan kepada ribuan warga Suriah yang terlantar dan harus tinggal di sebuah kamp terpencil di wilayah dekat perbatasan Yordania pada Jumat (6/9). Ini adalah pengiriman pertama yang dilakukan sejak terakhir kali dilakukan pada Februari lalu.

Pengiriman bantuan dilakukan PBB bersama organisasi Syirian Arab Red Crescent. Dalam misi bersama selama lima hari, pendistribusian pasokan makanan serta gizi lainnya yang dibutuhkan kepada 15 ribu orang akan diberikan dan diperkirakan tim bantuan berada di sana selama 30 hari.

“Situasi kemanusiaan di kamp Rukban tetap kritis, dengan makanan yang menjadi kebutuhan prioritas,” ujar juru bicara PBB Hedinn Halldorsson, dilansir Zamanalwsl, Ahad (8/9).

Menurut kepala dewan sipil di kamp Rukban, bantuan telah didistribusikan ke ratusan keluarga. Kondisi di kamp itu selama ini sangat memprihatinkan, dengan banyaknya diantara para pengungsi harus makan hanya satu kali dalam sehari, bahkan tak jarang mereka hanya dapat mengkonsumsi roti dan minyak zaitun atau yoghurt.

Pengiriman bantuan ke wilayah tempat kelompok pemberontak Suriah yang didukung Amerika Serikat (AS) berada, membutuhkan izin dari Pemerintah Suriah. Sejumlah daerah untuk mencapai lokasi banyak yang telah kembali dikuasai oleh pemerintah negara itu.

Sekitar 47 persen warga yang ada di kamp Rukban mengatakan mereka ingin tetap tinggal. Sejumlah alasan di balik hal itu adalah keamanan dan tak jarang yang khawatir akan mengalami penahanan selepasnya.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia telah memperingatkan bahwa warga sipil yang kembali ke wilayah yang dikuasai pemerintah telah menghadapi penahanan dan wajib militer. Sejak Februari, pemerintah Suriah telah membuka koridor jalan, akses bagi warga untuk keluar dari kamp.

Perang delapan tahun di Suriah telah menewaskan 560.000 orang dan mengusir setengah populasi sebelum perang 22 juta dari rumah mereka, termasuk lebih dari 6 juta sebagai pengungsi ke negara-negara tetangga.

Namun, Yordania telah sepenuhnya menutup perbatasan dengan kamp Rukban sejak 2016. Negara itu menyatakan wilayah kamp Rukban sebagai zona militer, sementara Rusia, sebagai pendukung utama Pemerintah Suriah telah menyerukan agar kamp tersebut ditutup.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement