Sabtu 21 Sep 2019 12:40 WIB

Houthi Ajukan Syarat Penghentian Serangan Rudal ke Saudi

Al Houthi bersikeras mereka menjadi otak di balik serangan fasilitas minyak Saudi.

Kerusakan akibat serangan drone di fasilitas pengolahan minyak Aramco di kilang minyak Kuirais di Buqyaq, Arab Saudi, Ahad (15/9).
Foto: U.S. government/Digital Globe via AP
Kerusakan akibat serangan drone di fasilitas pengolahan minyak Aramco di kilang minyak Kuirais di Buqyaq, Arab Saudi, Ahad (15/9).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Al-Houthi Yaman dukungan Iran mengatakan akan menghentikan serangan rudal dan drone ke Arab Saudi jika koalisi yang menargetkan Yaman juga melakukan hal yang sama, Jumat (20/9). Pekan lalu kelompok itu mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap fasilitas minyak Arab Saudi.

Al Houthi bersikeras mereka menjadi otak di balik serangan fasilitas minyak Arab Saudi 14 September. Namun, Amerika Serikat dan Arab Saudi menuding Iran sebagai pelakunya.

Baca Juga

Iran yang mendukung al Houthi membantah keterlibatan apa pun dalam serangan tersebut. Berbicara di stasiun TV Al Masirah milik al Houthi, Kepala Kantor Urusan Politik Mahdi al-Mashat, menyerukan agar serangan dari kedua pihak yang bertikai dihentikan. Ia juga meminta semua pihak terkait menggelar pembicaraan serius..

"Saya meminta semua pihak yang terseret dalam perang untuk terlibat dalam perundingan, yang mengarah pada rekonsiliasi nasional komprehensif yang tidak mengecualikan siapa pun," kata Mashat.

Koalisi militer pimpinan Saudi tidak langsung menanggapi untuk dimintai komentar perihal pengumuman tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement