Selasa 20 Aug 2019 12:58 WIB

Zakir Naik Minta Maaf Atas Pernyataan Rasial di Malaysia

Zakir Naik membantah dia rasis.

Rep: Rossi Handayani / Red: Nur Aini
Ulama asal India Zakir Naik
Foto: ANTARA
Ulama asal India Zakir Naik

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Penceramah asal India, Zakir Naik pada Selasa (20/8), meminta maaf karena membuat pernyataan rasial yang sensitif di Malaysia. Hal itu dia sampaikan sehari setelah diinterogasi oleh polisi selama berjam-jam atas pidatonya.

Naik meminta maaf atas ucapannya, tetapi bersikeras bahwa ia bukan rasis. Dia mengatakan para pengkritiknya telah mengambil komentarnya di luar konteks. Ia sendiri telah tinggal di Malaysia selama sekitar tiga tahun

Baca Juga

"Bukan niat saya untuk membuat marah individu atau komunitas," katanya dalam sebuah pernyataan pada Selasa.

"Itu bertentangan dengan prinsip dasar Islam, dan saya ingin menyampaikan permintaan maaf saya yang tulus atas kesalahpahaman ini," ucap Naik.

Naik mendapat kecaman atas komentar perihal minoritas etnis dan agama Malaysia, dengan mayoritas Muslim Melayu. Ia juga menghadapi tuduhan pencucian uang dan kebencian di India.

Polisi Malaysia menginterogasi Naik selama 10 jam pada Senin mengenai isi ceramahnya awal bulan ini. Saat itu, ia mengatakan umat Hindu di Malaysia memiliki hak 100 kali lebih banyak daripada minoritas Muslim di India, dan bahwa orang China Malaysia adalah tamu di negara itu.

Ras dan agama merupakan masalah sensitif di Malaysia, di mana Muslim mencapai sekitar 60 persen dari 32 juta penduduknya. Sisanya kebanyakan etnis China dan India, yang sebagian besar beragama Hindu.

Naik memiliki tempat tinggal permanen di Malaysia. Beberapa menteri menyerukan pengusirannya setelah pidato kontroversialnya, dan setidaknya tujuh negara melarangnya berbicara di depan umum.

Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad mengatakan pada Ahad (18/8), Naik bebas untuk berkhotbah tentang Islam, tetapi tidak boleh berbicara tentang politik rasial Malaysia.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement