Selasa 17 Sep 2019 13:56 WIB

Rusia Tawari Saudi Senjata Setelah Serangan Kilang Minyak

Rusia menawarkan sistem rudal dan sistem pertahanan udara buatannya ke Saudi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Kerusakan akibat serangan drone di fasilitas pengolahan minyak Aramco di kilang minyak Kuirais di Buqyaq, Arab Saudi, Ahad (15/9).
Foto: U.S. government/Digital Globe via AP
Kerusakan akibat serangan drone di fasilitas pengolahan minyak Aramco di kilang minyak Kuirais di Buqyaq, Arab Saudi, Ahad (15/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Rusia siap membantu Arab Saudi pascaserangan kilang minyak miliknya jika diperlukan. Ia menawarkan senjata buatan Rusia kepada Arab Saudi.

Hal itu disampaikan Putin seusai menggelar pembicaraan dengan pemimpin Turki dan Iran di Ankara pada Senin (16/9).

Baca Juga

"Kami siap memberikan bantuan kepada Arab Saudi dan itu cukup bagi kepemimpinan politik Arab Saudi untuk membuat keputusan bijak pemerintah - seperti yang dilakukan para pemimpin Iran pada saat itu dengan membeli sistem rudal S-300 dan seperti Presiden (Turki) (Tayyip) Erdogan yang memboyong sistem pertahanan udara S-400 'Triumph' terbaru," kata Putin.

Menurutnya, senjata-senjata buatan Rusia ini akan melindungi setiap fasilitas infrastruktur Arab Saudi. Sebelumnya,aAkhir pekan lalu, pabrik pengolahan minyak milik Saudi Aramco di Abqaiq dan Khurais menjadi sasaran serangan sejumlah pesawat nirawak. Kelompok pemberontak Houthi Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Insiden tersebut seketika memangkas lima persen produksi minyak mentah dunia.

Iran kembali dituding sebagai aktor di balik serangan tersebut. Namun, Teheran telah membantah. Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut serangan terhadap fasilitas Saudi Aramco dilakukan orang Yaman sebagai respons atau balasan atas kampanye militer koalisi Saudi di negara tersebut. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement