Kamis 26 Sep 2019 19:45 WIB

Donald Trump Larang Pejabat Venezuela Masuk AS

Pejabat Venezuela berencana menghadiri pertemuan pemimpin Amerika Latin di New York

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Presiden AS Donald Trump, 22 September 2019.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden AS Donald Trump, 22 September 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah melarang pejabat senior Venezuela dan keluarga mereka memasuki Amerika Serikat untuk menghadiri pertemuan para pemimpin Amerika Latin di New York. Upaya tersebut merupakan keputusan terbaru yang bertujuan memaksa Presiden Venezuela Nicolás Maduro untuk mundur.

Trump mengatakan, rakyat Venezuela berada dalam tragedi yang mencatat sejarah. Namun, mereka akan segera merasa terbebaskan dari kondisi tersebut. Sedangkan, Maduro menuduh AS berusaha mengatur kudeta untuk menggulingkannya.

Baca Juga

Saat ini, AS mengakui pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai presiden sementara. AS adalah salah satu dari 50 negara yang memberikan dukungan kepada kepala Majelis Nasional Venezuela itu.

Guaido menyatakan dirinya sebagai presiden Venezuela pada Januari. Klaim tersebut berdasarkan kondisi pemilihan kembali Maduro yang dianggap penuh penipuan pada tahun lalu.

Deklarasi yang ditandatangani oleh Trump menargetkan para pejabat Venezuela dengan pangkat wakil menteri atau lebih tinggi. Anggota militer dengan pangkat kolonel atau lebih tinggi dan anggota legislatif pro-Maduro, Majelis Konstituante, pun mendapatkan larangan.

Larangan itu juga berlaku bagi siapa pun yang bertindak atas nama atau mendukung  Maduro, serta orang menikmati keuntungan finansial dari pemerintah dan anggota keluarga dekat.

Laporan Reuters menyatakan, pejabat AS sebelumnya membela langkah-langkah tersebut sebagai keputusan efektif. Alasannya istri dari petinggi negara tersebut tidak dapat berbelanja di AS.

Presiden Trump mengatakan kepada presiden Amerika Latin yang juga mengakui Guaido, kalau mereka adalah bagian dari koalisi bersejarah. "Rakyat Venezuela kelaparan dan mereka sekarat karena kekurangan obat-obatan, dokter, bantuan," kata Trump di sela pertemuan di sela-sela Majelis Umum PBB, dikutip dari BBC, Kamis (26/9).

Bagi Trump, sosialisme merupakan alasan yang telah menghancurkan negara kaya minyak itu. Untuk itu, AS melakukan segala hal yang dapat dilakukan untuk mengisolasi Maduro dan kroni-kroninya. Atas sikap yang diambil Trump, Pemerintah Venezuela belum berkomentar.

Bulan lalu, AS memberlakukan sanksi menyeluruh untuk membekukan semua properti Venezuela. Langkah pemblokiran kepada perusahaan-perusahaan Amerika yang melakukan bisnis dengan Venezuela pun dilakukan.

Sementara itu, Maduro telah mengambil langkah dengan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Dia mengatakan pembicaraan antara pemerintah dan oposisi sangat penting. "Kita telah membuktikan bahwa bersama kita dapat mengatasi kesulitan apa pun," kata Maduro.

Diskusi baru-baru ini diselenggarakan oleh Barbados dan dimediasi oleh Norwegia, tetapi terhenti setelah Maduro mengecam oposisi karena mendukung sanksi AS. Rusia bersama China, Kuba, dan beberapa negara lain menjadi pihak yang mendukung Maduro. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement