Rabu 09 Oct 2019 20:16 WIB

Koran Utusan Malaysia Tutup, 700 Karyawan Di-PHK

Koran Utusan Malaysia ditutup setelah 80 tahun terbit.

Kantor surat kabar Utusan Malaysia (Utusan Melayu) di Kuala Lumpur, Senin (19/8).
Foto: Malay Mail/Ahmad Zamzahuri
Kantor surat kabar Utusan Malaysia (Utusan Melayu) di Kuala Lumpur, Senin (19/8).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perusahaan media berbahasa Melayu berusia 80 tahun Utusan Melayu (Malaysia) Berhad (Kumpulan Utusan) berhenti menerbitkan dua media di bawah pengelolaannya, Utusan Malaysia dan Kosmo. Pengumuman penghentian operasi tersebut disampaikan Direktur Utama Grup Utusan Datuk Abdul Aziz Sheikh Fadzir dalam suratnya kepada karyawan Utusan di Kuala Lumpur, Rabu (9/10).

Perusahaan akan menghentikan operasi terhitung Rabu (9/10) dan tanggal akhir bekerja para karyawan Kamis (31/10). Dia mengatakan, sejak beberapa tahun belakangan, Utusan Melayu telah melakukan operasional paling kritis sejak 80 tahun dan keadaan perusahaan makin merosot sejak Mei 2018.

Baca Juga

"Berbagai usaha sudah dilakukan seperti menawarkan skema pemberhentian sukarela (VSS) kepada lebih dari 700 orang karyawan. Ini merupakan pemberhentian kerja terbesar yang terpaksa dilakukan," katanya.

Perusahaan juga telah berupaya menjual aset-aset kantor untuk mendapatkan aliran dana tunai, tetapi distribusi Utusan dan Kosmo yang makin menurun serta sasaran RM 4 juta iklan yang tidak tercapai membuat perusahaan makin sulit. Dia meminta kepada para karyawan Utusan untuk mengemasi tempat kerjanya, mengambil barang pribadi masing-masing dan mengembalikan semua peralatan kantor selambat-lambatnya Rabu (9/10) pukul 13.00 waktu setempat.

"Sekiranya terdapat keperluan tambahan yang berhak masuk akan diberikan pada staf Kamis, (10/10) pukul 09.00 hingga 18.00. Setelah itu akses ke kantor akan diberikan ke staf tertentu saja," katanya.

Dalam surat tersebut juga disebutkan pengumuman kepada staf akan disampaikan pada Rabu (30/10) di Dewan Besar Utusan. Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Datuk Seri Anwar Ibrahim melalui akun Twitter menyatakan simpati dengan nasib karyawan Utusan Melayu.

"Saya bersimpati dengan nasib yang menimpa pekerja dan staf Utusan Melayu. Semoga ada pihak media yang lain yang sudi menempatkan mereka di agensi-agensi mereka supaya pekerja-pekerja Utusan Melayu ini dapat meneruskan kelangsungan hidup," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement